Nyawa Selamet Berakhir di Pohon Karet

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Tulang Bawang (HPN) – Polsek Penawartama melakukan identifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa penemuan mayat seorang laki-laki yang tergantung di pohon karet.

Dikatakan Kapolsek Penawartama Iptu. Timur Irawan, mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP. Andy Siswantoro, mengatakan, peristiwa penemuan mayat tersebut terjadi di perkebunan karet milik warga yang ada di Kampung Sidomukti, Kecamatan Gedung Aji Baru, sekitar pukul 10.00 wib. Jum’at (01/05/2020).

“Identitas korban Selamet (49), berprofesi tani, warga Kampung Aji Mesir, Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang,” ucap Timur.

Kapolsek menjelaskan, peristiwa penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Sahrir (25), yang masih satu kampung dengan korban. Saat itu sekira pukul 07.00 WIB, saksi berangkat dari rumahnya untuk bekerja di PT. Sumber Indah Perkasa (SIP) dan melewati perkebunan.

Baca Juga :  Kabur ke Lamsel, Pelaku Colong Motor Ditangkap

“Ketika saksi melintas di kebun karet milik warga, dia melihat ada sesosok mayat yang tergantung di pohon karet. Saksi lalu mendekatinya dan setelah di lihat, ternyata mayat tersebut adalah korban, kemudian saksi menghubungi kakak kandungnya Mulyadi (38) dan Mulyadi memberitahukan kepada warga dan petugas kepolisian,” terang Kapolsek.

“Petugas kami yang mendapatkan informasi tersebut, langsung berangkat menuju ke TKP bersama dengan petugas medis. Setelah tiba di TKP, langsung dilakukan pemasangan police line, olah TKP, menurunkan korban dari pohon karet dan mencatat para saksi.

Baca Juga :  Huruf "W" Pada Tulisan BMW Hilang di Kantor MPP

Hasil visum et repertum (VER) yang dilakukan oleh petugas medis terhadap tubuh korban, penyebab korban meninggal dunia (MD) murni karena gantung diri dan diperkirakan korban MD sudah lebih dari 10 jam karena badan korban sudah mengeluarkan bau.” jelasnya.

Timur menambahkan, dari hasil keterangan para saksi penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dikarenakan prustasi. Hal ini diperkuat semasa hidupnya korban sering mengeluh kepada tetangga karena korban sudah menanam padi tetapi gagal, pada hal korban sudah banyak mengeluarkan modal.

Pihak keluarga korban sudah menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan kepada pihak kepolisian. (AW/rls)

Dilaporkan oleh : Redaksi Halopaginews