Klik Gambar
TANGGAMUS-(HPN)- Di Duga Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMKN 1 KOTIM Tidak Teransparan, miliyaran rupiah yang dikelola pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Agung Timur Tanggamus, sarat dengan indikasi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Dari penelusuran awak media ini,
Selasa 18 januari 2022, indikasi KKN dana BOS sekolah tersebut nampak dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler, pembayaran honor serta pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
Selain itu, wabah pandemi Covid-19 yang menyerang negeri ini rupanya menjadi berkah tersendiri bagi Kepala SMK Negeri 1 Kota agung timur, Margi Prasojo,S,pd. lantaran selama di masa pandemi kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring yang makin memudahkan dirinya dalam menggerogoti anggaran tersebut untuk kepentingan pribadinya.
Bahkan sepanjang tahun 2020 hingga 2021 tidak jelas arah manfaat dana BOS yang diterima SMK Negeri 1 kota agung timur, dari penelusuran yang dilakukan barulah diketahui jika potensi KKN dana BOS di sekolah itu Nampak.
Dari kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, meliputi pengecatan, perbaikan atap bocor, atau fasilitas sekolah lainnya yang tidak lebih dari renovasi ringan yang sejauh ini diduga tidak pernah direalisasikan pihak SMK Negeri 1 kota agung timur.
Dari pengakuan warga disekitar sekolah, diperoleh keterangan jika selama masa pandemi ini, SMK Negeri 1 kota agung timur jarang beroperasi dan baru-baru ini saja kembali melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Terkait hal tersebut, Kepala SMK Negeri 1 kota agung timur MARGI PRASOJO, S,pd ketika dikonfirmasi tidak banyak penjelasan lebih detil terkesan buru-buru dengan alasan mau ada rapat dengan wali murid,saya sudah di tunggu ,”Ungkapnya.
Seperti diketahui, penyebab utama maraknya penyelewengan dana BOS adalah minimnya partisipasi dan transparansi publik dalam pengelolaannya. Pengelolaan dana BOS selama ini mutlak dalam kendali kepsek tanpa keterlibatan warga sekolah, seperti orangtua murid.
Padahal dana yang digelontorkan itu merupakan program pemerintah untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan aktivitas belajar mengajar dengan maksimal.
Selain itu, penyaluran dana BOS juga diharapkan dapat meningkatkan pendidikan di Indonesia agar semakin berkualitas.
Namun dengan banyaknya penyelewengan dalam realisasinya, ditambah selama masa pandemi Covid-19 dan siswa mengikuti proses belajar mengajar secara daring, cita-cita untuk mencapai pendidikan yang berkualitas khususnya di SMK Negeri 1 kota agung timur sepertinya masih jauh panggang dari api, justru hal tersebut menjadi kesempatan bagi Kepala SMKN 1 Kota agung Timur (KOTIM) dalam menyimpangkan anggaran untuk kepentingan pribadi. (M.N)