Ini Himbauan Kadis Kesehatan Metro, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus Dan G1R1J di Kota Metro

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Metro,Lampung-Halopaginews.com-Dinas Kesehatan Kota Metro melaporkan bahwa secara kumulatif, pada 2023 terdapat 122 kasus dengan tidak ada kematian. Sementara pada tahun 2024, dilaporkan 728 kasus dengan 0 (tidak ada kematian).

Menelisik lebih dalam, beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kasus dan kematian akibat DBD meliputi:

Perubahan Pola Cuaca: Curah hujan tinggi dan suhu yang hangat menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti.

Kedisiplinan Masyarakat : Rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan, seperti melakukan Metode 3M Plus, G1R1J.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro DR. Eko Hendro Saputra, mengimbau masyarakat untuk menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan G1R1J di Kota Metro. 13 Januari 2025.

Foto, Dinas Kesehatan Kota Metro
Foto, Dinas Kesehatan Kota Metro

M pertama adalah Menguras Penampungan Air, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

Baca Juga :  Musim Penghujan, Babinsa Koramil 07/PKL Giatkan Semangat Gotong-royong

M kedua Menutup Penampungan Air, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum yang dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

M ketiga adalah Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), masyarakat juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, dan gotong royong membersihkan lingkungan.

Baca Juga :  Wakil Gubernur Chusnunia Chalim, Diperiksa KPK RI Terkait Harta Kekayaannya!!

“Hal tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan , terus menerus, dan tepat sasaran,” kata Eko. Dalam mengatasi penyebaran DBD, Dinas Kesehatan Kota Metro telah melakukan berbagai upaya Pencegahan dan Pengendalian DBD terutama di kelurahan yang banyak kasus DBD nya.

Mengingat DBD cenderung meningkat saat musim hujan, Dinas Kesehatan mendorong agar masyarakat aktif melakukan upaya promotif preventif melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Gerakan ini melibatkan peran aktif masyarakat khususnya anggota keluarga untuk melakukan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus di lingkungan rumah, tempat – tempat umum dan tempat – tempat institusi. Gerakan G1R1J dilaksanakan seluruh kelurahan di Kota Metro dengan melibatkan Puskesmas se Kota Metro, Camat, Lurah, RW, RT, Kader Jumantik untuk mengajak Masyarakat Bersama sama memantau jentik disekitar rumah dan lingkungan masing-masing. (Red)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum