Robohnya TPT Jembatan Kalipasir, Komisi III DPRD Lampung Timur Panggil CV Usaha Famili

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Timur-Halopaginews.com- Kasus robohnya tembok penahan tanah (TPT) Jembatan Way Bungur pada tanggal 24 Desember 2024 lalu, sampai kini masih mengambang. Pihak kontraktor, CV Usaha Famili, bahkan tidak menggubris panggilan Komisi III DPRD Lampung Timur terkait permasalahan atas proyek senilai Rp 9.337.803.908 tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Lampung Timur, H. Kemari, SH, membenarkan bila panggilan pihaknya ke penyedia jasa pembangunan Jembatan Kali Pasir Tahap III itu –CV Usaha Famili- memang dicuekin.

“Iya benar, kami sudah pernah memanggil kontraktor yang mengerjakan proyek Jembatan Way Bungur pasca robohnya tembok penahan tanah itu. Bahkan, kami juga kan sempat turun langsung melihat ke lokasi. Namun, saat kami panggil tidak ada satu pun perwakilan perusahaan yang datang,” kata H. Kemari, beberapa waktu lalu.

Wakil rakyat dari Partai Golkar ini mengaku pihaknya telah mengagendakan pemanggilan kedua kepada CV Usaha Famili sebagai pelaksana proyek yang bermasalah itu. Kali ini panggilan juga akan dilayangkan ke konsultan pengawas.

Baca Juga :  Hampir Diamuk Massa, Tersangka Pencabulan Di Lamtim Digelandang Ke Kantor Polisi

“Iya, kami dari Komisi III akan melakukan pemanggilan kedua terhadap rekanan dan konsultan pengawasnya, namun untuk sementara ini, petunjuk pimpinan, agar memanggil pihak konsultan pengawas dulu,“ jelas  H. Kemari, SH, melalui pesan WhatsApp beberapa waktu lalu.

Benarkah Komisi III DPRD Lamtim tetap akan memanggil rekanan CV Usaha Famili? Sebuah sumber di lingkungan DPRD setempat menyebutkan, saat ini kondisinya mulai berubah.

Maksudnya? “Semangat kawan-kawan Komisi III nampaknya mulai melemah. Saya tidak tahu apa penyebabnya,” tutur sumber itu, Senin (27/1/2025) malam, melalui telepon.

Sumber lain menyatakan, melemahnya semangat Komisi III DPRD Lamtim menelisik kasus robohnya tembok penahan tanah (TPT) Jembatan Way Bungur yang belum sempat dimanfaatkan warga itu ditengarai karena CV Usaha Famili hanyalah pelaksana dari kegiatan yang sebenarnya “milik” orang penting di Lamtim.

Baca Juga : 

“Jadi, para wakil rakyat yang ada di Komisi III segan untuk meneruskan langkahnya melakukan pemeriksaan atas persoalan Jembatan Way Bungur, karena sudah berkembang kabar kalau proyek itu punya ‘orang penting’ di daerah ini. Ya, ada rasa segan saja buat meneruskan agendanya. Padahal, tugas pengawasan kan memang tupoksi anggota Dewan,” beber sumber ini.

Benarkah ada “orang penting” dibalik proyek tahap III pembangunan Jembatan Way Bungur itu? Ketua DPRD Lampung Timur, Ridha Rotul Aliyah, yang dimintai konfirmasi mengenai hal ini tidak memberikan keterangan apapun hingga berita ini ditayangkan. Didapat informasi, bahwa politisi asal PKB tersebut juga bingung menghadapi adanya rencana Komisi III menindaklanjuti kasus robohnya TPT Jembatan Way Bungur itu. Sehingga ia memilih diam. (*)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum