Klik Gambar

Kota Metro-Halopaginews.com- Kasus dugaan pemalsuan Surat Keputusan (SK) tenaga honorer di Kota Metro terus berkembang. Terbaru, seorang tenaga honorer berinisial Zaki yang bekerja di lingkungan BPBD Kota Metro disebut sebagai aktor utama dalam praktik dugaan penipuan yang menjerat belasan korban.
Zaki diduga kuat sebagai pihak yang mengkoordinir pengumpulan uang dari para korban sebesar Rp40 juta, dengan janji akan mengangkat mereka sebagai tenaga honorer resmi. Namun, SK yang diberikan ternyata palsu dan tidak terdaftar secara sah dalam administrasi pemerintah.
Hal ini diungkapkan oleh Tim kuasa hukum para korban dari kantor Hukum Okta Virnando dan Rekan dalam keterangan persnya pada Selasa (10/6).
“Zaki yang paling aktif berkomunikasi dengan korban. Ia menerima uang secara langsung dan menjanjikan pengangkatan. Sekarang, ia menghilang dan tidak bisa dihubungi,” ujar Okta.
Korban Bertambah, Diduga Ada Oknum ASN Terlibat
Okta menyebutkan bahwa jumlah korbankan terus bertambah setelah kasus ini menjadi sorotan publik. Ia juga tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan oknum ASN dari dinas lain yang ikut memuluskan penerbitan SK palsu.
“Jika ada ASN yang terlibat, maka itu masuk dalam ranah pidana penyalahgunaan jabatan, bahkan korupsi. Kami akan ungkap semuanya,” tegasnya.
Okta menyatakan bahwa pihaknya segera mengajukan laporan resmi ke aparat penegak hukum setelah bukti-bukti telah terkumpul bahkan chatingan wa juga akan di jadikan bukti permulaan.
“Ini bukan kasus kecil. Apabila nanti kami sudah melakukan upaya hukum akan kami kawal permasalahan ini di kepolisian dan kejaksaan untuk serius mengungkap seluruh jaringan yang terlibat,” ujarnya.
Posko Pengaduan Dibuka untuk Korban Lain
Kantor Hukum Okta Virnando telah membuka posko pengaduan hukum di Metro untuk menjaring korban lain yang belum berani bersuara.
📍 Kontak Aduan Resmi:
📞 0852-6728-8170
📧 profesorvernando@gmail.com
🏛️ Jl. Pisang No. 55, Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro.
“Kami siap mendampingi korban secara hukum. Masyarakat tidak perlu takut melapor. Ini saatnya kita bersihkan praktik manipulatif di birokrasi yang ada di Pemkot Metro tercinta,” pungkas Okta. (Red)