Kali Ini, Ketua TP-PKK Lampura, Menggelar Pengajian Rutin Bulanan

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

KOTABUMI-(HPN)- Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lampung Utara kembali menggelar Pengajian Rutin Bulanan.

Kali ini, pengajian rutin digelar untuk Kecamatan Abung Barat yang terpusat di Masjid Nurul Huda Desa Tanjung Harta Kecamatan Abung Barat, Kamis (04/05/2023).

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh Jama’ah yang selalu kompak menjaga nilai-nilai kerukunan melalui jalinan silaturahmi, seperti halnya lewat pengajian-pengajian yang secara rutin dilaksanakan bersama ini,” kata Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Lampung Utara Devriyana Marda Ardian, S.Kom., saat memberikan sambutan.

Wakil Ketua TP-PKK juga merasa bangga dengan kiprah warga masyarakat Abung Barat, terutama kaum ibu-ibunya karena melalui kegiatan pengajian seperti ini selaras dengan apa yang menjadi tujuan dari gerakan PKK, yaitu untuk memberdayakan keluarga, dalam meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur.

Baca Juga :  TP-PKK Lampung Utara, Salurkan Bansos PKH Sekaligus Silahturahmi Dengan KPM

“Sebagai umat Islam harus mampu membangun tatanan peradaban Islam yang menebarkan perdamaian, keadilan, toleransi dan peduli terhadap sesama manusia. Kita harus mampu membangun solidaritas sosial, yaitu umat yang tidak pernah dilanda kebencian antar sesama manusia,” ujarnya.

Hal ini mengingat perbedaan adalah kehendak dan kuasa dari Allah SWT. Karena jika Allah mau, bisa saja semua dibuat sama. Baik itu kemampuannya, kedudukannya, budaya dan tradisinya, bahasanya, sukunya, bangsanya, bahkan agamanya pun sama. Tetapi Allah SWT menjadikanya berbeda-beda, agar semua bisa saling mengenal dan saling membutuhkan atas kelebihan yang dianugerahkan.

Baca Juga :  DPC SPRI Lampura Gelar Silaturahmi Dan Peresmian Pembina

“Kita semua tidak bisa memilih dari rahim mana kita akan lahir, dan dimana kita akan tinggal setelah dilahirkan. Kita tidak bisa memilih apakah dilahirkan menjadi orang Lampung, Jawa, Batak, Bugis, Papua, atau bahkan menjadi orang Arab atau Cina. “Karena itulah, mari kita jadikan momentum ini, untuk semakin mempererat semangat kebersamaan dalam mendukung jalannya membangun hingga dimasa-masa mendatang,” tandasnya. (Red)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum