Diduga Ciptakan Kegaduhan LMP Lampung Timur, Minta Bupati Evaluasi Dua Pejabat Eselon II

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

LAMPUNG TIMUR-(HPN)- Diduga kuat adanya upaya mengkotak-kotakan Ormas Lembaga dan LSM oleh Dua Pimpinan pejabat eselon II Kabupaten Lampung Timur.

Hal itu disampaikan salah satu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang cukup besar di Kabupaten Lampung Timur itu saat memimpin rapat koordinasi LMP, Kamis, (10/8/23).

Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (LMP Macab) Lampung Timur, Amir Faisol yang dengan tegas menyampaikan rasa kecewanya terhadap sikap dan kebijakan dua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diantaranya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik(Kesbangpol) dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lampung Timur.

Menurut Amir Faisol, kedua pejabat eselon tersebut telah dengan terang-terangan membuat kebijakan yang berdampak pada perpecahan dan kegaduhan.

Tentunya, akan berdampak pada perpecahan dan kegaduhan apabila kedua pejabat itu tidak di evaluasi, segera oleh Bupati, sebab, kebijakan kedua pejabat itu sangat berdampak pada perpecahan.

“Kita dapat melihat sangat jelas, antara lain misalnya, Kesbangpol, yang hanya melakukan pembinaan pada beberapa Ormas, LSM dan Lembaga. Sementara puluhan lembaga, Ormas dan LSM lainya tidak di lirik sama sekali, belum lama ini.

Baca Juga :  DPRD Lampung Timur, Penyelenggaraan Hubungan Masyarakat di Desa Taman Negeri

Misalnya, pemerintah daerah melalui Kesbangpol, belum lama ini melakukan kegiatan pembinaan terhadap ormas, dan LSM, tapi yang di undang hanya 38, sedangkan Lampung Timur ini ada lebih dari 100, baik Ormas.

Lembaga dan LSM, ada apa dengan pihak Kesbangpol, sepertinya dengan sengaja memberikan peluang agar ormas di Kabupaten ini terpecah,” tandas Amir Faisol.

Hal tersebut di sampaikan Amir Faisol secara tegas dalam rapat koordinasi LMP dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun RI ke 78 di kantor LMP Kabupaten Lampung Timur di Sukadana. Kamis 10/08/23 petang.

Selain Kesbangpol, Ketua LMP Macab Lampung Timur juga menyampaikan adanya unsur kesengajaan yang di buat oleh kedua OPD tersebut.

Selain itu, ada unsur kesengajaan, agar terjadi kegaduhan, baik antar Ormas, Lembaga dan LSM, karena Kepala BPKAD pun membuat kebijakan yang sama, yaitu, proses pencairan uang rekanan atau pihak ketiga pada Tahun Anggaran 2022,”ujarnya Amir.

Baca Juga :  Diduga Ketua Gapoktan Di Raman Fajar Jual Pupuk Bersubsidi Di Atas Harga HET

Dikarenakan sebagian ada kelompok rekanan yang dapat cair sampai 90 persen, sementara rekanan lainya hanya cair atau realisasi sebesar 30 persen,” tambahnya.

Berdasarkan hal tersebut, salah satu Ormas Kabupaten Lampung Timur yang selama ini aktif itu meminta kepada Bupati (Dawam Rahardjo Red) agar dapat segera mengevaluasi kedua Kepala OPD tersebut.

“Saya minta agar Bupati ataupun Wakil Bupati Lamtim untuk segera evaluasi kedua pejabat itu, karena akan sangat buruk nanti dampaknya, apabila pejabat-pejabat seperti ini di pertahankan,” cetusnya.

Seperti di ketahui, bahwa Pemerintah Kabupaten Lampung Timur hanya mampu membayar 30 persen hak rekanan atau pihak ketiga, pada Tahun Anggaran 2022 hingga saat ini belum juga terbayar lunas. Bukan hanya uang rekanan,
Hal tersebut juga ada indikasi KOLUSI dan NEPOTISME,”tegas Amir. (Red)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum