Oknum Petugas PNM Mekar Purbolinggo Diduga Berkata Kasar ke Nasabahnya Hingga Pingsan!!

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Timur-(Halopaginews)- Salah satu oknum petugas karyawan Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekar,Kecamatan Purbolinggo, Cabang Lampung Timur yang tidak bertanggung jawab diduga berbicara kasar disaat menagih angsuran pada nasabahnya dan sehingga menyebabkan jatuh pingsan sok trauma.

Pasalnya salah satu oknum petugas PNM Mekar menagih nasabah nya dengan nada perkataan kasar sehingga nasabah menyebabkan jatuh pingsan sok trauma.

Saat di konfirmasi oleh awak media halopaginews.com, salah seorang wanita separuh baya ibu sumingsih warga tegal yoso, ia mengatakan awalnya saya sudah janji kepada petugas atau karyawan PNM Mekar dan saya mau membayar angsuran pada hari jumat besok.

“Akan tetapi bukan angsuran punya anak saya, melainkan angsuran punya saya sendiri, intinya tetap saya bayar hutang saya dan kalau sekarang belum punya, “ujarnya Sumisih dengan nada tertatih-tatih. Rabu (27/9/23)

Mereka pun tetap datang ke rumah untuk menagih angsuran kepada saya dengan membawa 3 orang bodyguard,”tuturnya Sumingsih.

Namun, saat itu petugas bernama insial YL bersama bodyguard nya dengan berkata nada tinggi kasar” Iya ibu harus bayar semua sama punya anak Ibu! pokok aku gak mau tau,! Ibu jangan enak-enak kan tidur di rumah gak mau kerja, ibu ini punya angsuran, gak mau bayar angsuran, “jelasnya Sumingsih yang masih dengan nada tertatih-tatih yang saat ini masih sok trauma terbaring di ruangan klinik taman negeri Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur.

Baca Juga :  Ketua Sekretariat PPNS Lampung Timur, Sahmin: Kita Langsung Tindaklanjuti

“Dengan perkataan kasar dari oknum petugas PNM Mekar, sehingga menimbulkan dan menyebabkan mengalami dada sesak, lambung naik sehingga jatuh pingsan, dan tau-tau saya sudah di bawa ke klinik, “kata Sumingsih.

Di tempat yang sama, salah satu Karyawan PNM Mekar Novita selaku Kepala Cabang PNM Mekar Purbolinggo, ia mengatakan awalnya karyawan kami menagih angsuran ibu Sumingsih, yang sehingga menyebabkan jatuh pingsan ibu Sumingsih, itupun kurang paham, karena saya tidak ada di tempat, “ucapnya Novita pada saat di klinik.

“Kalau menurut saya untuk cara penagihan Kepada konsumen atau nasabah mengikuti aturan SOP PNM Mekar, “Cetusnya.

“Novita juga sempat menyebutkan PNM Mekar itu dari pemerintah anaknya BUMN, “katanya.

Menurut, informasi yang kami dapatkan dari petugas karyawan yang menagih angsuran ibu Sumingsih, itu tidak ada perkataan-kataan kasar atau lainnya, “Dalihnya.

“Karena ibu Sumingsih ini, tidak ada etika baik untuk ikut kumpulan, dia juga ada tunggakan dan dari awal ada kesepakatan satu kelompok. Yaitu kelompok tahu renteng, ketika salah satu nasabah tidak sanggup membayar angsuran,

Maka satu kelompok itu dibebankan untuk membayar angsuran,” terangnya Novita.

Baca Juga :  Jaga Stamina Dan Imun Tubuh Dandim 0429/Lamtim Olahraga Bersama Anggota

Sebenarnya, kami dari pihak PNM Mekar memberikan toleransi jeda waktu ketika nasabah itu belum bisa membayar angsuran, “jelasnya.

Salah satu adiknya Sumingsih, ia mengatakan awalnya saya di panggil cucu nya, lalu saya datang melihat ada 5 orang petugas karyawan 2 perempuan, 3 Laki-laki yang menagih angsuran kepada ayuk saya Sumisih, yang menyebabkan ayuk saya jadi drop, jatuh pingsan, ” ujarnya Edi warga tegal yoso.

Lalu, saya juga mempertanyakan kenapa ayuk saya jatuh pingsan, “Saya gak mau tau,! Iya kalau anak dan ayuk saya itu punya hutang, itu hak sampean nagih mereka,! Tapi seharusnya ada cara untuk menagih dengan kata-kata bijak.

“Kalau sampai terjadi apa-apa dengan ayuk saya dan pihak PNM Mekar jika tidak bertanggung jawab kepada ayuk saya! Maka saya yang akan melaporkan kepada pihak berwajib, ” Kata Edi.

Kemudian, karyawan itu menyuruh saya membawa ayuk saya ke klinik di desa taman negeri dan siapa yang bertanggung jawab dengan hal ini! Mereka pun menjawab dari PNM Mekar yang bertanggung jawab kata petugas PNM Mekar, “Cetus nya. (Tim)

Saat ini salah satu Nasabah PNM Mekar terbaring di klinik dan mengalami trauma.

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum