Klik Gambar
Tulang Bawang, Halopaginews.com – Pada pertengahan Bulan Suci Ramadhan, tepatnya di hari puasa ke-16, Tahun 1440 Hijriah, Bupati Tulangbawang Winarti kembali melakukan agenda Safari Ramadhan ke Kampung-kampung. Selasa (21/05/2019).
Dalam kunjungannya kali ini, Bupati perempuan pertama di Kabupaten berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur ini, berpusat di Kampung Tri Jaya, Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulangbawang.
Turut hadir mendampingi Bupati, Sekdakab Tulangbawang Anthoni bersama sejumlah Kepala OPD dilingkup Pemkab Tulangbawang.
Selain itu, hadir pula Unsur Forkopimda Plus Kabupaten Tulangbawang, diantaranya dari Lanud Pangeran M. Bunyamin, Kajari Menggala, Kandepag Tulangbawang, dan dari Kodim 0426/TB, serta Unsur Kecamatan dan Kampung-Kampung.
Di tempat tersebut, Sayuti selaku tokoh masyarakat Kampung Tri Jaya, mengatakan dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih atas telah hadirnya rombongan Tim 1 yang dipimpin Pangeran Suri Bupati Winarti ke Kecamatan Penawarta yang dipusatkan di Kampung Tri Jaya.
“Mohon berkenan Ibu (Bupati), agar Kampung kami bisa di aspal Tahun depan, sekitar 2 KM panjangnya jalan menuju jalan poros,” ujar Sayuti
Menanggapi hal tersebut, Winarti dalam sambutannya mengucapkan, terimakasih dan cukup bersyukur, karena dapat disambut hangat dalam silaturahminya ke Kampung Tri Jaya Kecamatan Penawartama.
“Saya terharu tadi dengar sambutan Pak sayuti, karena mintanya bukan sekarang, mintanya Tahun 2020 perbaikan jalan,” jawab Winarti menanggapi tokoh masyarakat setempat.
“Mudah-mudahan Tahun depan akan diperbaiki. Pak Sekda (Anthoni), tolong dikawal dipengusulan, dan juga pada Pak Lurah saya berpesan agar gunakan Dana Desa (DD) untuk membangun Kampung yang lebih baik, dengan catatan sesuai aturan, jangan dipakai kondangan ya,” canda Winarti berpesan.
Sambung Winarti, bahwa tujuan Safari Ramadhan ini adalah untuk silaturahmi, juga sebagai cara menyerap aspirasi untuk mengetahui apakah 25 program unggulan Pemkab Tulangbawang telah berjalan sesuai seperti apa yang diharapkan, seperti pemberian beras untuk anak yatim, dimana beras tersebut harus berasal dari petani Tulangbawang.
“Mengapa demikian, karena semua ini sebagai bentuk gotong royong kita menggerakkan roda perekonomian Tulangbawang, semua kita harap dapat peduli akan segala hal yang asli karya dan produksi masyarakat Tulangbawang,” tutupnya.(aw)