Klik Gambar
Lampung Timur (HPN) – Pasca 3 hari tenggelamnya Kapal KM Dua Putra Jaya, di Laut Labuhan Maringgai, yang melibatkan 3 orang Nelayan dikabarkan sempat menghilang, akhirnya Tim gabungan BASARNAS dapat menemukan dan menyelamatkan ketiga Nelayan tersebut, sekitar pukul 17.55 WIB. Sabtu (25/01/2020).
Identitas ketiga nelayan. Yakni, Sabar (22), Deni (18), dan Caridin (22), dilaporkan hilang setelah Kapal yang ditunggangi mereka dihantam ombak dahsyat, pada Kamis (23/1) dini hari, ada 2 dari 5 Kru Kapal tersebut yang selamat. Yaitu, Kusnadi (37), dan Carsidi (21), saat ditemukan oleh nelayan dalam kondisi selamat.
Pada hari ketiga, setelah tenggelamnya KM Dua Putra Jaya Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian pada hari Jumat (24/01/2020), mulai pukul 07.00 WIB. Kemudian Tim menyisir mulai dari perairan Tengah Wako menuju ke arah Pulau Segama. Selain itu, Tim SAR gabungan juga menghimbau kepada nelayan yang melintas tentang kejadian itu dan agar memberikan informasi apabila menemukan korban yang dalam pencarian. Pencarian pada hari itu sempat dihentikan, sementara pada pukul 16.55 WIB, tim kembali ke Dermaga Kuala Penet.
Hari Sabtu (25/01/2020), pukul 17.55 WIB Tim SAR gabungan menerima informasi dari nelayan yang mencari ikan, bahwa mereka telah menemukan 3 korban pada pukul 07.00 WIB, dalam keadaan selamat pada titik koordinat 4°48.844’ S-106°5.067’ E.
“Namun karena terkendala sinyal nelayan yang menemukan korban baru memberikan informasi tersebut pada sore,” kata Jumaril, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung.
Selanjutnya, Tim langsung bergerak ke lokasi dan menjemput para korban di kapal nelayan yang melaut mencari ikan. Ketiga korban dievakuasi ke Dermaga Kuala Penet dan diserahkan kepada pihak Polair Pos Kuala Penet. Dengan ditemukannya tiga korban tersebut, kru KM Dua Putra Jaya berhasil ditemukan semua dalam keadaan selamat. Unsur yang terlibat dalam operasi pencarian adalah Pos Sar Bakauheni, Polair Polda Lampung, Polair Polres Lamtim, Pos Kamla Kuala Penet, Pos Kamla Labuhan Meringgai, KPLP Labuhan Maringgai, Keluarga Korban, dan nelayan sekitar. (Eko)
