Klik Gambar
Lampung Timur-(HPN)- Secara serentak Kodim 0429/Lamtim beserta seluruh Koramil jajaran mengikuti upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila secara virtual, Jum’at (01/10/21).
Bertindak selaku Inspektur Upacara Presiden Joko Widodo ini bertempat di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta.
Beberapa agenda upacara salah satunya pembacaan dan penanda tanganan naskah ikrar oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Berikut ikrar yang dibacakan dan ditandatangani oleh Ketua DPR Puan Maharani:
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya bahwa sejak diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan.
Baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kurang kewaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Komandan Kodim 0429/Lamtim Letkol Kav. Muhammad Darwis menyampaikan upacara Hari Kesaktian Pancasila dilaksanakan untuk memperingati momen peristiwa G30S pada Tahun 1965 silam.
“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi momen refleksi atas kejadian di masa lalu, karena pada tahun 1965 muncul pihak yang mencoba merongrong dan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi yang lain,” jelasnya.
Pengalaman di masa lalu harus menjadi pembelajaran bagi generasi penerus untuk waspada terhadap upaya pembelokan dan menggantikan ideologi bangsa Indonesia.
“Upaya semacam itu akan selalu ada, karenanya kita harus berhati-hati dan waspada, sehingga perlu ada langkah antisipatif untuk mencegah masuk paham-paham baru yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila. Sebagai generasi penerus bangsa, dapatnya mempelajari sejarah agar kian menumbuhkan nasionalisme,” imbuhnya.
Selanjutnya Dandim berpesan agar sikap kritis generasi muda hendaknya dilandasi dengan pondasi agama, nasionalisme, dan ideologi Pancasila yang kuat. Sikap kritis generasi bangsa merupakan aset yang harus diarahkan sesuai kepribadian luhur bangsa Indonesia. “Sehingga akan membawa manfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Lampung Timur,” tandasnya. (DBS)