Klik Gambar
Way Kanan-(HPN)- Proyek pemerataan pembangunan ruas jalan Desa Negeri Ujung karang, Kecamatan Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara, yang berbatasan dengan kabupaten Way Kanan, dihentikan oleh kontraktor. (18/11/2021).
Yang diketahui para pekerja pembangunan jalan rigid beton mendapatkan ancaman dari preman setempat, dengan mengejar para pekerja menggunakan senjata tajam (sajam) sehingga dapat mengancam keselamatan jiwa para pekerja, dengan inisiatif pekerja kabur menyelamatkan diri.
Dengan kejadian ini para pekerja mengalami trauma dan ketakutan sehingga tidak mau melanjutkan pekerjaan pembangunan rigid beton tersebut. Sehingga salah satu perwakilan para pekerja AS melaporkan kejadian ini ke Polres Lampung Utara. Nomor : STPL / 1688 / B-1 / XI / 2021 / SPKT / POLRES LAMPUNG UTARA / POLDA LAMPUNG.
Diketahui sebelumnya telah terjadi pengancaman pada hari Selasa 16 November 2021 sekira pukul 17:00 Wib datang seorang laki laki JB dengan mengendarai mobil mendatangi lokasi kejadian.”AS” kalau parkir mobil jangan sembarangan dengan nada kasar “Ucap AS menirukan ucapnya JB.
Lalu JB pergi meninggalkan lokasi kejadian. Selang beberapa jam kemudian tepat waktu 19:00 Wib datang sekelompok pemuda yang di duga preman yang salah satunya berinisial ( i ) dan kawan kawan nya sejumlah 6 (enam) orang sambil marah marah.
“Dia langsung mengeluarkan senjata tajam (sajam) jenis badik dan berkata kalau enggak di bongkar saya bakar.
Ditempat terpisah Awak Media menemui kontraktor F beliau juga menjelaskan kepada Awak Media.
” Saya ini kurang baik apa dengan mereka proyek itukan dikit mereka menemui saya ingin mengesup material berupa pasir, saya ikuti mereka minta Uang Sepuluh Juta (Rp. 10.000.000) saya berikan, dengan alasan untuk Uang keamanan.”Tuturnya,.
” Awak Media bertanya ” Diserahkan dengan siapa Pak Uang Sepuluh Juta (Rp. 10.000.000) tersebut ?
” F ” Iya saya serahkan dengan JB.
” Awak Media ” Siapa JB Pak ?
” F ” JB itukan Ketua Komisi III DPRD Lampung Utara membidangi Bidang Pembangunan.
” Awak Media” Bang kalau boleh tau berapa Volume dan Anggaran Dana Proyek pembangunannya ?
” F ” Ini dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Penataan Ruang. Jl. Soekarno Hatta No. 74 Kotabumi Lampung Utara, APBD 2021 nilai nya Rp. 987.590.000,. “Ucapnya,.
Sebenarnya kita diberi waktu pengerjaan 90 Hari kalender, jadi waktu kita terbatas dong dan dengan kejadian ini menghambat pembangunan khususnya pekerjaan saya.
“Awak Media ” Harapan kedepanya apa Pak ?
” F ” Harapan saya ini jangan sampai terjadi lagi dengan kawan kawan saya yang lain premanisme inikan tidak di benarkan di Negara Indonesia, Dan saya mohon dengan Aparat Penegak Hukum (APH) segera menindak tegas atas laporan pekerja saya. “Terangnya (F).
Dipihak lain Awak Media mengunjungi Kantor DPRD Lampung Utara selama 2 hari berturut turut untuk menemui JB yang bertugas sebagai Ketua Komisi III di bidang pembangunan, Tetapi beliau tidak ada di kantor Awak Media mencoba menghubungi melalui Via telpon WhatsApp.
“Awak Media” Assalamuaikum izin bang kami dari Team DPC SPRI Lampung Utara ingin menanyakan keterkaitan abang JB masalah penerimaan Uang Sepuluh Juta Rupiah (Rp. 10.000.000) di rekan rekan kita melibatkan abang?
“JB” Beberapa hari yang lalu kontraktor itu menemui saya di Kantor DPRD meminta tolong kondisikan pekerjaannya di Desa Negeri Ujung Karang dengan catatan dia bisa membantu pekerjaannya, kata saya (JB) iya kita rekrut Pemuda pemudanya.
Pemuda pemuda itu mengajukan minta usulan ada KAS Desa Pemuda pemuda Bujang gadis dikasihlah sama beliau KAS Desa itu, dan kontraktor itu mengyusulkan terhadap Pemuda pemuda bahwa Pemuda pemuda juga mengharapkan untuk ngesup pasirnya Pemuda pemuda disana.
Setelah Acc itu Pemuda pemuda itu, kalau uang udah di anak anak Bujang bujang disana.
” Uang yang di bilang itu Demi Allah engga nyelamet saya Anak beranak saya kalau seribu perak Uang itu saya yang makannya.
Setelah itu dia bekerja sama Pemuda pemuda itu, udah selesai mereka itu memanjer pasir Pemuda pemuda itu untuk kegiatan yang diharapkan kontraktor, memanjer pasir, sudah itu mencarikan tempat, sudah di berikan tempat, setelah di penghujung jalan tiba tiba kontraktor ini mau beli jadi tanpa komunikasi dengan Pemuda pemuda disana menemui pekerjalah minta tolonglah ditahan pekerjaan ini karena mereka minta kejelasan dari kontraktornya mungkin pekerja pekerja ini capek kerja ya pulang dulu kita engga tau selanjutnya kayak gitu ceritanya. “Tutupnya.
Ada salah satu warga yang di temui Awak Media di jalan yang tidak mau di sebutkan nama nya.
” Awak Media ” Pak tau engga pekerjaan ini di hentikan ?
” Setau saya kemarin sudah di pasang papan tapi di larang oleh AB itu, yang melarang pasang papan.
Salah satu warga juga di temui Awak Media yang tidak mau di sebutkan namanya.
” Sekitar kemarin sore magrib sudah di pasang papan tapi tiba tiba ada yang ribut di sana, sudah itu saya tidak tau. “Ujar warga tersebut. (Jauhari/Team SPRI)