Klik Gambar
Lampung Timur-(HPN)- Kegiatan peresmian sanggar kuda lumping Gondo Budoyo berlangsung di Lapangan Merdeka, Dusun IV, Desa Tegal Gondo, Lampung Timur, Minggu (27/3/2022).
Kuda Kepang/Lumping adalah salah satu kesenian Tradisional jawa yang menggambarkan sekelompok prajurit penunggang kuda, kuda yang di gunakan dalam tarian ini bukalah kuda sungguhan. Namun kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan di bentuk dan dihias menyerupai kuda dan tarian ini sangat populer di masyarakat jawa.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, Tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, Juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, Seperti atraksi mengunyah kaca, Menyayat lengan dengan golok, Membakar diri, Berjalan di atas pecahan kaca, dan lain sebagainya.
Tidak menutup kemungkinan atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
Babinsa Koramil 429-06/Purbolinggo Kodim 0429/Lamtim Kopda Ridho menyampaikan ucapan selamat atas peresmian sanggar kesenian kuda lumping Gondo Budoyo.
“Selamat kepada sanggar kesenian kuda lumping Gondo Budoyo yang telah diresmikan hari ini semoga kedepan semakin eksis dalam memberikan hiburan bagi masyarakat Lampung Timur khususnya Kecamatan Purbolinggo”, kata Babinsa.
Babinsa juga menyampaikan bahwa kesenian jawa jenis kuda lumping patut dilestarikan karena sudah mulai terkikis di tengah era digitalisasi seperti saat ini bahkan perlu di patenkan oleh pemerintah sehingga nantinya tidak diakui menjadi budaya milik luar negeri.
Sementara Ketua kesenian kuda lumping Gondo Budoyo, Hartono menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir dalam kegiatan peresmian tersebut.
“Saya atas nama ketua kesenian menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan. Tidak lain dan tidak bukan tujuan kami adalah untuk melestarikan budaya bangsa yang sudah mulai punah”, terangnya. (Eko)