Peluncuran Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 Bagi UMKM

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Jakarta ,halopaginews.com

Dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional pasca Pandemi yang didominasi oleh Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), Pemerintah melalui Kementerian Kominfo meluncurkan Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 Bagi UMKM pada Jumat, 13 Mei 2022. Melalui program ini pemerintah berupaya mengoptimalisasi potensi dan produktivitas UMKM dengan mendorong digitalisasi bagi UMKM yang masih berjualan secara luring (offline).

Peluncuran ini dilakukan secara hibrid yang direncanakan diikuti lebih kurang 100 orang secara offline dan 1.000 orang secara online termasuk melalui kanal media sosial. Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Ir. Eddy Satriya, M.A. Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, MM, Deputi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu, serta hadir dalam sesi diskusi antara lain CEO Gojek Group Kevin Aluwi, President & Co Founder Qasir Rachmat Anggara Supriyadi dan Wakil Kepala Bidang Pelatihan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM-FEB UI)

Khoirunurrofik, Ph.D serta pelaku UMKM yaitu Ida Royani dan Jenahara. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah daerah, kementerian/Lembaga, platform digital, fasilitator UMKM, dan pelaku UMKM

Mengapa UMKM? UMKM dipilih sebagai representasi ekonomi rakyat dikarenakan dapat menyerap tenaga kerja hampir 97% dari total tenaga kerja di Indonesia serta memberikan kontribusi sebesar 60,42% pada Produk Domestik Bruto Nasional. Tak hanya itu, berdasarkan data dari BPS, pada April 2020 telah terjadi peningkatan penjualan online sebesar 480 persen dibandingkan data pada Januari 2020. Adanya pandemi Covid-19 pun telah mendorong masyarakat dan dunia usaha untuk lebih memanfaatakan e commerce dalam transaksi bisnisnya.

Baca Juga :  NCW Nasional Coruption Wacth, Temu wicara Dan Buka Bersama 2022 Dewan Pimpinan Nasional Coruption watch.

Guna menyukseskan program ini, pada tahun 2021 Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah memfasilitasi pendampingan terhadap 26 ribu UMKM untuk aktif berjualan (active selling) secara digital bagi produsen sektor pengolahan di 10 Kawasan Pariwisata Prioritas. Sektor pengolahan terdiri atas Makanan dan Minuman; Kerajinan Kayu dan Anyaman; Tekstil dan Pakaian Jadi, Furnitur, Kerajinan Kulit dan Kerajinan Tangan dan lain-lain berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Di tahun 2022 ini, program akan dilanjutkan dan ditingkatkan dengan memfasilitasi pendampingan terhadap 30 ribu UMKM untuk meningkatkan kemampuan (scale up) adopsi teknologi digital 4.0 bagi produsen sektor pengolahan di 13 Kawasan Prioritas yaitu Sumatra Utara, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, DI Yogyakarta & Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat. Pendaftaran untuk program ini dapat dilakukan di tautan atau link registrasi yaitu https://umkmgoonline.kominfo.go.id/registrasi dan pendaftaran akan berlangsung dari tanggal 15-22 Mei 2022. Bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam kegiatan ini agar mendaftar melalui tautan pendaftaran resmi dan berhati-hati terhadap informasi lain yang mengatasnamakan Kementerian Kominfo. Tahapan pendaftaran UMKM yaitu melakukan pengisian email dan profil UMKM, melakukan pengisian kuesioner kebutuhan adopsi teknologi digital serta menyatakan kesediaan untuk mengikuti kegiatan pendampingan selama 6 (enam) bulan dari bulan Mei-Oktober 2022.

UMKM yang menjadi peserta pendampingan akan mendapatkan benefit berupa paket data selama 6 bulan, akses terhadap aplikasi agregator & aplikasi dan materi pembelajaran online learning management system, serta pendampingan gratis dari berbagai platform digital selama 6 (enam) bulan. Sebelum dilakukan pendampingan, terlebih dahulu akan dilakukan penilaian level kebutuhan adopsi teknologi digital dikalangan UMKM yang terbagi atas 4 (empat) level yaitu level beginner, observer adopter, dan leader. Level Beginner adalah UMKM dengan dimensi bisnis & keuangan dan teknologi yang masih rendah. Observer dimana usaha-usaha ini sejatinya telah dikelola secara relatif modern namun dengan tingkat penggunaan teknologi yang cenderung rendah. UMKM Adopter adalah usaha-usaha dengan tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang cukup baik tetapi pengelolaan usaha masih cenderung tradisional.

Baca Juga :  HUT Golkar ke58, Presiden RI Jokowi Yakin Partai Golkar Dengan Cermat Calonkan Presiden 2024

Sedangkan level Leader merupakan usaha-usaha yang telah dikelola secara relatif modern dan telah memiliki tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang relatif tinggi.

Selanjutnya dilakukan perekrutan serta pelatihan terhadap 165 tenaga pendampingan/fasilitator yang bertugas di 13 Kawasan Prioritas tersebut yang berlangsung dari tanggal 14-22 Mei 2022. Pelatihan terhadap tenaga pendampingan melibatkan narasumber dari puluhan penyedia platform digital di Indonesia yang mencakup aplikasi social commerce, e-commerce, financial technology (fintech), Point of Sales System, dan teknologi 4.0 (Virtual Reality, Artificial Intelligence, Big Data Analytics, Cloud Computing, dan lain-lain).

Dengan adanya peningkatan level adopsi teknologi, diharapkan UMKM dapat naik kelas dan lebih berkontribusi terhadap perekonomian nasional, terutama dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Selain itu, bangkitnya UMKM sektor produksi pengolahan diharapkan dapat meningkatkan produksi dalam negeri, meningkatkan nilai ekspor, dan mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia.

Peluncuran program ini diharapkan dapat bersinergi dan mendapat dukungan dari kementerian/lembaga lain serta pemerintah daerah, mengingat masih banyak UMKM lain yang masih perlu sentuhan pendampingan dalam penerapan teknologi digital. Diharapkan Program Nasional ini dapat menjadi gerakan yang berkesinambungan dan mencapai visi bersama, yakni mewujudkan Indonesia Emas melalui industri 4.0 pada tahun 2025.

Dilaporkan oleh : safril