Bupati Lamtim Menyaksikan Ikrar Khilafatul Muslimin Dihadiri Sedikitnya 20 Orang Anggota

Foto, Bupati Lamtim Didampingi Wakil Bupati Bersama Dandim 0429/Lamtim dan Kapolres Lamtim, Menyaksikan Ikrar Khilafatul Muslimin Dihadiri Sedikitnya 20 Orang Anggota

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Timur-(HPN)- Sedikitnya 20 orang anggota Khilafatul Muslimin berikrar kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai dasar negara di aula utama Setdakab Lampung Timur, Senin (4/07/2022).

Hadir dalam Ikrar ini disaksikan oleh Bupati Lamtim, M Dawam Rahardjo, Wakil Bupati Azwar Hadi, Kapolres AKBP Zaky Alkazar Nasution, Dandim 0429 Letkol Czi Indra Puji Triwanto, Kasat Intelkam Polres Lamtim, Kasat Binmas Polres Lamtim, Kanit Kamneg Sat Intelkam Polres Lamtim, Kanit Binkamsa Sat Binmas Polres Lamtim, Sekda Lamtim, Asisten I Lamtim, Kepala Dinas Kesbangpol Lamtim, Kadis PMD Lamtim, Ketua MUI Lamtim, Ketua NU Lamtim, Ketua Muhammadiyah Lamtim, Ketua FKUB Lamtim.

Baca Juga :  Bobol Tower, Seorang Pria Di Lamtim Ditangkap Polisi
Foto, Istimewa
Foto, Istimewa

Bupati Lamtim Dawam Rahardjo mengatakan, keberadaan masyarakat yang majemuk merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus diakui, diterima, dihormati dan dijaga, serta diikat oleh suatu identitas bersama.

Untuk itulah Pancasila ada, dirumuskan para pendiri bangsa, diwariskan ke generasi selanjutnya secara simultan, sebagai pengarah bagi bangsa Indonesia, dalam mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara.

Foto, Pemkab Lamtim
Foto, Pemkab Lamtim

“Pancasila menjadi titik temu, yang mempersatukan keberagaman bangsa, menjadi titik pijak yang mendasari ideologi dan norma agama, serta menjadi titik tujuan yang memberikan orientasi kenegaraan dan kebangsaan,” jelas Dawam.

Menurut Dawam, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh beberapa kondisi, di antaranya fenomena kehidupan yang mengalami suatu pergeseran, adanya paham radikalisme, serta hilangnya nilai-nilai religius dari budaya bangsa.

Baca Juga :  BPNT Labuhan Ratu VII, Diduga Ditunggangi Kepala Desa

Ini ditandai dengan keinginan yang serba instan, tidak sabar, pragmatis, materialistis, individualis, sampai pada tingkat krisis kemanusiaan.

Selain hal tersebut, pengaruh radikalisme telah mengakibatkan terjadinya berbagai konflik, yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, serta berkembangnya sikap primordialisme sempit, kesukuan, kedaerahan dan diskriminasi berlatarbelakang suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

“Dengan kegiatan ini pula, diharapkan agar jamaah Khilafatul Muslimin dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, serta dapat menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain, dengan mengembangkan sikap toleransi dan pembauran antar seluruh elemen,” ungkapnya. (*)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum