Perekonomian Pengusaha Laundry Dan Kontrakan di Simpang Randu Mengalami Penurunan

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Tengah-(HPN)- Adanya Tempat Karaoke di tanah aset pemerintah ditutup oleh Pemkab Lampung Tengah beberapa minggu yang lalu di Simpang Randu. Pasalnya Warga Simpang Randu, Kecamatan Seputih Banyak, keluhkan perekonomian usahanya mengalami penurunan.

Hal itu di ungkapkan oleh Amat selaku pengusaha laundry, usaha laundry kami di bulan ini mengalami penurunan, tidak seperti di hari biasa nya, biasanya perhari 20 kilo gram dan harga perkilonya Rp.6000,. Untuk sekarang ini omset kami mengalami penurunan sangat drastis, rata-rata dibawah 10 kilo kurang , “ucapnya Amat kepada media halopaginews.com

Dikarenakan faktor Customer-customer pada pindah semuanya. Customer itu kerja apa saya kurang tau, taunya saya mengambil laundry di kosan mereka, semua costumer laundry banyak yang ngontrak atau ngekos disini, “katanya. Minggu (21/5/23)

Baca Juga :  Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bersama FTBM Lampung Sukses Adakan Diseminasi Gerakan Literasi

Kami mendengar informasi bahwa tempat mereka bekerja sudah di tutup, maka nya sekarang sepi, “paparnya.

“Semoga semua costumer laundry bisa kembali lagi ke kontrakan dan usaha kami kembali lancar seperti semula, “harapannya Amat.

Hal yang sama dikatakan Mulyadi pengusaha laundry, “Sementara itu, untuk anak kos-an yang laundry disini menjadi sepi, menjadi berkurang, semenjak tempat mereka bekerja itu ditutup dan mereka pun pada pindah. Selain itu, sangat berpengaruh,”katanya.

Tak hanya itu saja, Joko (42) selaku usaha kos-kosan di Simpang Randu juga mengatakan, kami mempunyai kos-kosan ada 10 kos-an dan 1 kos-an harga sewanya Rp.500 ribu perbulan, “ucapnya.

“Bahkan, dulunya orang yang ngekos disini sangat ramai penuh, bahkan bisa mencapai Rp. 5juta perbulan, tapi sekarang ini orang yang ngekos jadi sepi, cuma hanya ada 2 orang yang ngekos, “keluhannya.

Baca Juga :  Senam Lampung Berjaya, Bersama Wakil Bupati Lampung Timur

Sehingganya, omset sewa kos-kosan mengalami penurunan, dikarenakan orang yang bekerja di daerah sini sudah pada pindah semuanya. Hampir rata-rata mereka pada ngekos disini. Sedangkan kami menopang hidup bersama keluarga hanya dengan usaha kosan ini, “jelasnya.

Menurutnya, masyarakat simpang randu, menanggapi hal itu ditutupnya tempat karaoke dampak untuk usaha di masyarakat yakni mengalami kekurangan menjadi sepi,”ujarnya.

Sebetulnya, tidak ada masyarakat yang komplain terkait adanya tempat karaoke, dan adanya tempat karaoke ditutup ini dampaknya sangat banyak bahkan dari usaha laundry, warung kecil dan kontrakan, “pungkasnya. (Red)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum