Dukung Serapan Gabah Oleh Bulog, Babinsa Koramil 06/PBL Dampingi Panen Padi

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Timur-Halopaginews.com-Halopaginews.com- Tak kenal lelah, Babinsa jajaran Kodim 0429/Lamtim terus melaksanakan pendampingan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar padi hasil panen di jual ke BULOG.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 429-06/Purbolinggo Serda Lisdiyanto melaksanakan pendampingan panen padi di Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo, Kab. Lampung Timur, Senin (03/03/2025).

Danramil 429-06/Purbolinggo Lettu Inf Ajis Sholeh dalam keterangannya mengungkapkan, untuk mensukseskan serapan gabah oleh BULOG butuh komunikasi, koordinasi dan kerjasama dari semua pihak.

“Mari bersama kita sukseskan program ini untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka memberikan kepastian harga bagi petani sehingga mereka tidak mengalami kerugian akibat fluktuasi harga di pasar. Petani bisa menjual hasil panennya dengan harga layak, sehingga kedepan semakin mendorong semangat petani menggenjot aktivitas kegiatan usaha tani mereka guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan”, kata Danramil.

Baca Juga :  Disdikbud Kota Metro Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Inklusi

Sementara, Babinsa menuturkan, pendampingan panen ini juga menjadi bagian dari upaya TNI untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan hasil pertanian lokal dimana saat ini pemerintah sudah menetapkan harga Gabah Kering Panen (GKP).

“Pemerintah Pusat menetapkan harga Gabah Kering Panen (GKP) dari petani minimal Rp6.500 per kilogram. Keputusan ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto yang bertujuan untuk melindungi kesejahteraan petani sekaligus memastikan stabilitas pasokan beras nasional”,ujar Babinsa.

Baca Juga :  Terlibat Pencurian Dengan Kekerasan, Seorang Pemuda Asal Jabung Ditangkap Polisi

Para petani di Kecamatan Purbolinggo khususnya Desa Tambah Dadi menyambut baik keputusan pemerintah ini. Salah satunya Nasrun, mengungkapkan bahwa harga Rp 6.500 per kilogram sudah cukup menguntungkan, terutama dengan adanya pembelian langsung dari BULOG yang menghilangkan peran tengkulak.

“Biasanya nanti pada saat panen raya kami sulit mendapatkan harga stabil karena permainan tengkulak. Dengan kebijakan ini, kami lebih tenang karena pemerintah sudah menentukan standar harga Rp. 6.500/ Kg”, tuturnya. (Red)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum