Klik Gambar
Tulang Bawang Barat (HPN) – Polsek Gunung Agung berhasil melakukan indentifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas peristiwa penemuan sesosok mayat laki-laki di tengah kebun.
Diterangkan Kapolsek Gunung Agung AKP. Tri Handoko, mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP. Syaiful Wahyudi mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (28/07/2019), sekitar pukul 18.30 WIB, di kebun karet yang berada di Tiyuh/Kampung Sumber Rejeki.
“Identitas dari korban yaitu Sarimun (58), berprofesi sebagai tani ini, merupakan warga Tiyuh Sumber Rejeki, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat,” terang Kapolsek. Senin (29/07/2019).
Menurut keterangan dari saksi Ayub Ari Susanto (31), berprofesi sebagai tani, yang merupakan anak kandung korban kepada petugas, pada hari Minggu (28/07/2019), sekitar pukul 15.00 WIB, korban pergi ke kebun karet miliknya untuk mencari rumput dan membersihkan kebun tersebut.
Dikarenakan korban tak kunjung pulang ke rumah, sekitar pukul 18.30 WIB, kemudian saksi menyusul ke kebun dan setibanya di kebun, ternyata korban sudah dalam keadaan tergeletak ditanah. Saksi lalu berusaha memanggil korban tetapi korban tidak menjawab.
Melihat kejadian tersebut, sambung Kapolsek. Saksi langsung pulang ke rumah untuk memberitahukan kepada tetangga dan pamong tiyuh setempat. Petugas kami yang mendapatkan informasi tentang kejadian ini langsung berangkat menuju ke TKP bersama-sama dengan warga.
“Saat tiba di TKP, korban sudah dalam keadaan Meninggal Dunia (MD) dan dihinggapi banyak lalat pada bagian hidung dan mulut korban serta terdapat luka lecet di bagian punggung tangan sebelah kiri, luka lecet di dagu, luka lecet di bawah lutut kaki kiri yang diduga disebabkan terkena ranting-ranting pohon karet,” paparnya.
Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Tiyuh Suka Jaya untuk dilakukan Visum Et Repertum (VER) usai di lakukan VER, korban kemudian dibawa ke rumah duka. Menurut keterangan dari pihak keluarga korban kepada petugas kami, korban mempunyai riwayat sakit kolesterol dan serangan jantung.
Kemudian pihak keluarga telah membuat surat pernyataan kepada petugas karena tidak bersedia dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah.(aw)