Klik Gambar
Asahan (HPN) – Kadis Pendidikan Asahan Sofian, membuka pelatihan pembelajaran bagi guru SD dan MI Kecamatan Kota Kisaran Barat, melalui Tanoto Foundation yang diadakan di SD Negeri 013858 Jalan Tusam Kelurahan Mekar Baru. Rabu (12/02/2020).
Kegiatan tersebut, diikuti oleh 58 orang peserta yang meliputi 48 orang guru, 8 orang Kepala Sekolah, dan pengawas 2 orang.
Dalam sambutannya, Kadis Pendidikan Asahan Sofian, melalui program pintar yang di sampaikan oleh Tanoto Foundation merupakan salah satu terobosan Bupati Asahan Surya, dalam pengembangan peningkatkan mutu pendidikan.
“Tanoto foundation adalah salah satu terobosan bupati asahan surya, untuk pengembangan peningkatan mutu pendidikan.” ujarnya.
Melalui program pintar di sampaikan melalui Tanoto Foundation ini, Sofian, mengajak bapak dan ibu guru yang ikut serta dalam pelatihan ini agar dapat melaksanakan dan menerapkan dimasing-masing Sekolah, guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Kabupaten Asahan.
Sofian berharap, untuk dapat melakukan perubahan dalam meningkat kan mutu pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. “Marilah kita serap dan ambil ilmu dari Tanoto Foundation pada pelatihan pembelajaran guru SD dan Mi kota kisaran barat baik,” pungkasnya.
Sedangkan Kordinator Tanoto Foundation Propinsi Sumatra Utara Yusri Nasution, mengucapkan, “Terima kasih kepada bapak ibu guru peserta pelatihan yang hadir mengikuti program ini. Program tanato foundation merupakan program berkelanjutan, yang memiliki 3 program ruang lingkup yaitu : program kesehatan, program medis dan program pintar yang kita laksanakan pada hari ini,” kata Yusri.
Yusri menambakan, selesai pelatihan ini berharap peserta mengenali unsur-unsur dan contoh pembelajaran aktif serta mampu mengidentifikasi contoh-contoh kegiatan pembelajaran untuk tiap unsur pembelajaran aktif, agar peserta mampu membuat pertanyaan produktif, imajinatif, dan terbuka, memahami lembar kerja yang baik, dan mampu merancang lembar kerja yang memuat pertanyaan tersebut, Peserta mengenali cara memanfaatkan beragam sumber belajar yang tersedia di dalam dan/atau sekitar Sekolah termasuk sudut baca, menyusun alternatif pengaturan tempat duduk siswa, memilih jenis pengelolaan siswa yang cocok dengan kegiatan pembelajaran, dan melakukan pemajangan karya siswa sehingga bermanfaat untuk sumber belajar. Peserta mampu mengidentifikasi alasan pentingnya membaca, mempraktikkan membacakan cerita (SD/MI), mempraktikkan membaca senyap (SD/MI), dan mengidentifikasi cara-cara praktis untuk mengembangkan budaya baca di sekolah. Peserta dapat merancang perangkat pembelajaran yang mengakomodasi unsur-unsur pembelajaran aktif (MIKiR), pertanyaan/tugas (produktif, imajinatif, dan terbuka), pengelolaan lingkungan belajar yang efektif dan budaya baca; dan mempraktikan langkah-langkah pembelajaran tersebut dalam kelas. Peserta memiliki Rencana Tindak Lanjut (RTL), untuk menerapkan berbagai gagasan yang diperoleh dalam pelatihan. (Bangun)