P3A Toto Mulyo Bangun Irigasi Asal Jadi

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Timur (HPN) – Area persawahan di Desa Toto Mulyo Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, terdapat pembangunan irigasi yang tidak jelas asal-usulnya dan terkesan sebagai proyek siluman.

Pasalnya plang kegiatan juga tidak terpasang. Sehingga panjang, lebar volume serta asal usul dan jumlah anggaran tidak di ketahui pasti. Tentunya masyarakat merasa kesulitan untuk mencari informasi dari mana sumber dana itu di kucurkan. Dan mencoba menanyakan ke tenaga kerja serta warga yang berada di sekitar tempat pekerjaan tersebut.

Saat dikonfirmasi oleh awak media, menurut salah satu pekerja yang enggan di sebutkan namanya, menerangkan pekerjaan yang mengelola pekerjaan irigasi ini adalah Ponijan selaku Ketua Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A), bahwa dia lah yang bertanggung jawab tentang pengelolaan kerjaan itu.

Baca Juga :  Dukung Pilkada Serentak Aman Damai, Kodim 0429/Lamtim Ikuti Apel Gelar Mantap Praja Krakatau 2024 Polres Lampung Timur

Hal itu juga disampaikan oleh Ponijan. “Benar, saya yang mengelola pekerjaan ini, saya dapatkan dari balai besar Provinsi,” katanya. Kamis (02/9).

Ketika di singgung soal jumlah anggaran, Ponijan terkesan menutupi, “Kecil pak anggarannya, karena saya ini tidak dapat untung karena sebagian saya harus setor ke Winardi yang beralamat di taman Endah,” kilahnya.

Sementara itu, inisial SP mengatakan, “Kami sangat kecewa mas dengan pembangunan irigasi ini, memang terkesan asal-asalan, banyak cetakan yang retak tetap di pasang, dari cetakan banyak yang retak itu sudah terlihat jelas kualitas nya sangat rendah,karena batu splitnya kurang, serta bagian lantai pun ada yang langsung di pasang di tempat, dan sebagian lantainya di kerjakan malam hari,” ucap SP.

Baca Juga :  SMAN 1 Sukadana Beralamatkan JL.KI.Hajar Dewantara Sejak Tahun 1984 Silam

Maka dari itu saya sebagai petani pengguna air berharap Dinas terkait mengecek ulang. Pekerjaan ini, agar kwalitasnya bisa terjamin, dan kami sebagai petani sangat kecewa dengan hasil pembangunan ini,” tutupnya. (Eko)

Dilaporkan oleh : Redaksi Halopaginews