Diduga Potong Penyaluran BLT-DD Tahun 2021 di Pekon Ampai

Foto, Diduga Ada Pemotongan!! Penyaluran BLT-DD Tahun 2021 di Pekon Ampai,Kecamatan Limau

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

TANGGAMUS-(HPN)- Penyaluran bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) bertujuan dalam rangka membantu masyarakat miskin terdampak pandemi Covid-19 terhadap sendi-sendi ekonomi dan kesehatan warga masyarakat.

Selain itu dengan adanya bantuan ini juga dapat meringankan beban warga masyarakat terutama dalam masa pandemi dan dapat digunakan sebaik mungkin.

Namun sayangnya, setiap dalam penyaluran BLT DD masih saja ditemukan adanya pemotongan yang dilakukan oleh oknum-oknum kepala Pekon. Seperti yang terjadi pada penyaluran BLT DD tahun 2021 di Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, dugaan kuat adanya pemotongan BLT DD sebesar Rp35.000/Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Diungkapkan RH, salah seorang warga setempat bahwa dalam penyaluran BLT DD tidak sepenuhnya warga setempat menerima secara utuh, ia mengaku bahwa adanya pemotongan yang dilakukan oleh aparat Pekon Ampai sebesar Rp.35.000,-ribu dengan alasan untuk bagikan terhadap warga yang tidak menerima BLT.

Baca Juga :  Inspektorat Tanggamus Akan Layangkan Rekomendasi Sanksi ke Dinkes dan Bagian Aset Pemda

“Memang betul dalam penyaluran BLT DD Pekon Ampai bahwa ada pemotongan Rp.35.000,- ribu/KPM, dengan dalih untuk dibagikan kepada warga yang tidak menerima bantuan,”Ungkap RH, Senin (20/09/21).

SR, salah satu keluarga penerima BLT DD juga membenarkan adanya pemotongan yang dilakukan oleh pihak Pekon dengan alasan yang sama.

“Iya memang dipotong 35 ribu perbulan dengan dalih untuk dibagikan kepada warga yang tidak mendapatkan BLT DD, itupun kata pihak Pekon sudah melalui musyawarah,” Terang dia kepada pihak media halopaginews.

Baca Juga :  Kecelakaan di Jalan Lintas Pugung, Seorang IRT Asal Pulau Pulau Panggung Meninggal Dunia

Terpisah, Joni Saputra Kepala Pekon Ampai saat dikonfirmasi oleh media ini enggan berkomentar, gelagatnya pun sepertinya memang ada yang disembunyikan terkait persoalan pemotongan BLT DD tersebut.

“Pemotongan gimana, iya makanya itu datang aja kerumah, kalau dijelasin lewat handphone kan susah, bingung nanti, kalau didepan mata kan enak,”Pinta Joni.

Sedangkan informasi yang dihimpun oleh media ini, bahwa jumlah penerima bantuan tersebut sejumlah kurang lebih 300 KPM. Jika ada pemotongan yang dilakukan oleh pihak Pekon Ampai sebesar 35 ribu/KPM selama 5 (lima) bulan maka kerugian uang negara dari Dana Desa berkisar 50 juta rupiah.  (Tim)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum