Klik Gambar
Halopaginews.com-
Jumat, 3 Desember 2021, Jam 14.00 WIB
Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.
KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar KEBEBASAN BEREKSPRESI DI DUNIA DIGITAL yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.
Saputra Prayitno, S.H., M.H., menjelaskan kebebasan Berekspresi merupakan elemen penting dalam jalannya demokrasi dan partisipasi publik.Apabila masyarakat kebebasannya dilanggar maka dapat dikatakan pemerintahan telah berlangsung secara otoriter. Sebagai upaya pencegahan kebebasan berekspresi dan berpendapat yang kebablasan, yakni kebebasan berekspresi dibatasi oleh undang-undang, jiwa (morality) masyarakat, ketertiban sosial dan politik (publik order) masyarakat demokratis.
Pembatasan kebebasan berekspresi telah diatur dalam UUD 1945 pada Pasal 28J yang diejawantahkan dalam UU ITE. Harus adanya suatu harmonisasi antara konstruksi hukum internasional mengenai HAM yang telah diratifikasi dengan hukum nasional.
Masyarakat juga harus dapat lebih bertanggungjawab atas apa yang telah mereka ekspresikan dalam media sosial. Imam Nurohim, SHI., menjelaskan Indonesia saat ini sangat terbuka dengan media digital, kemudahan akses yang diimbangi oleh perkembangan teknologi.
Pertumbuhan media digital bahkan mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan baik dari sisi pengguna atau masyarakat juga untuk kegunaan bisnis maupun organisasi non profit.
Kabudayaan ada karena ide yang dikembangkan oleh manusia hadir untuk menguatkan ciri khas atau kebudayaan suatu kelompok masyarakat.
Ramli, S.Ag., M.Pd., menjelaskan inilah pergeseran zaman didorong untuk melek teknologi, mengingat banyak sekali tawaran pekerjaan atau profesi impian generasi millenial seperti youtuber, selebgram, starup, memiliki usaha online, dan lainnya.
Untuk itu masyarakat perlu memiliki skill yang bermanfaat yang paling dicari saat ini, seperti special media marketing, human centred design, workflow automation, artificial intelegence, dan fronted web development. Webinar diakhiri dengan key opinion leader, oleh Njie Aditya sebagai Influencer dan MC yang memberikan sharing session, mengenai pentingnya memahami kebebasan berekspresi di internet agar masyarakat tidak melewati batas dan terkena UU ITE di ruang digital. Gunakan media sosial sebagai wadah untuk berkarya dengan konten positif dan bermanfaat bagi orang lain.