Ade Armando Babak Belur Setelah Diamuk Massa Pendemo dan di Kawal Polisi

Foto, Pria diduga Ade Armando babak belur dikawal petugas polisi. Wajahnya lebab dan tampak ada darah. Ia bahkan hanya mengenakan celana dalam.

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Jakarta (HPN)-Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando babak belur dihajar sekelompok orang peserta unjuk rasa di kawasan Gedung DPR RI. Ade sebelumnya terlihat berada di depan Kompleks Gedung DPR/MPR, saat mahasiswa menggelar demonstrasi pada hari ini, Senin 11 April 2022.

Kepada wartawan Ade sempat mengaku tak berniat ikut dalam aksi unjuk rasa bersama mahasiswa. Namun, ia mendukung aspirasi BEM SI yang menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. “Saya tidak ikut demo. Saya mantau dan ingin mengatakan saya mendukung,” kata dia kepada wartawan di lokasi, Senin 11 April 2022 siang.

Foto, Ade
Foto, Ade Armando

Ia mengaku akan mendukung aksi mahasiswa jika yang dituntut penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode. Ade pun mendukung penuh para mahasiswa yang menolak dilakukannya amandemen UUD 1945 untuk mengakomodir perubahan masa jabatan presiden.

“Kalau isu yang kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi, walupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu,” tuturnya.

Sementara di sisi lain Ade sempat menyayangkan rekan-rekan BEM atau mahasiswa kekinian terlihat terpecah. “Sayangnya BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil,” tuturnya.

Tiba tiba demonstrasi memanas usai Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR RI meninggalkan lokasi. Massa dan mahasiswa saling lempar setelah Kapolri dan Wakil Ketua DPR RI meninggalkan tempat demonstrasi. Akibatnya, seorang mahasiswa terluka lantaran terkena lemparan batu. “Iya ini lemparan batu dari arah massa sebelah,” ujar tim medis yang membopong mahasiswa itu.

Bersamaan Ade Armando dikroyok pendemo di DPR RI. Ade Armando babak belur setelah diamuk massa di tengah-tengah masa demo 11 April 2022. Dalam video viral yang beredar di media sosial, Ade Armando dipukuli bahkan hingga nyaris ditelanjangi oleh massa aksi.

Tampak dalam video yang beredar Ade berjalan dengan muka babak belur dan tidak memakai celana. Ade Armando tampak mengenakan baju berwarna hitam. Ade Armando didatangi sekelompok orang. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak terjadi dorong-mendorong ketika Ade Armando berada di tengah-tengah demonstrasi.

Lalu video viral lainnya telah memperlihatkan pria diduga Ade Armando babak belur dikawal petugas polisi. Wajahnya lebab dan tampak ada darah. Ia bahkan hanya mengenakan celana dalam. Ade Armando sempat jadi bulan bulanan masa aksi. Masa semakin brutal ketika mengetahui pria yang dipukuli itu adalah Ade Armanto.

Baca Juga :  PT BSS Patuhi Sanksi dari Bupati Rohil

Kondisi Ade Armanto

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan kondisi Ade Armado memprihatikan pasca babak belur dihajar oleh massa tidak dikenal saat BEM SI menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI. “Kondisi Ade Armando memprihatinkan.

Beliau terluka di bagian kepala. Sekarang tim Polda membawa beliau ke RS. Dan sudah mendapat pertolongan tim RS,” kata Irjen Fadil.

Kapolda menambahkan, pihaknya telah mengidentifikasi para terduga pelaku pengeroyokan, termasuk kelompoknya.

Dia menegaskan, jika para terduga pelaku tidak menyerahkan diri, kepolisian akan melakukan penangkapan. “Untuk para pelaku, kami sudah mengidentifikasi kelompoknya sekaligus orang-orangnya.

Besok mungkin kami akan melakukan upaya penegakkan hukum. Mengumumkan identitas pelaku. Jika tak menyerahkan diri kami akan tangkap,” jelas Fadil.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada mengungkapkan Ade tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan. “Iya betul,” kata Nong saat konferensi pers yang berlangsung melalui Zoom, Senin.

Nong menerangkan saat ini pihak keluarga seperti istri dan anak Ade juga berada di rumah sakit. Ia menyebut istri Ade, Nina M Armando belum bisa memberikan keterangan terkait aksi pengeroyokan yang menimpa suaminya. Hal tersebut dikarenakan kondisi Nina yang masih syok atas kejadian tersebut.

Sosok Ade Armando

Ade Armando adalah pria kelahiran Jakarta, pada 24 September 1961. Ade Armando adalah seorang pakar komunikasi Indonesia. Dia mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Selain itu, dirinya juga mengajar di beberapa universitas lainnya pada jenjang sarjana maupun pascasarjana.

Ade juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004–2007, Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003, serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews pada 2001–2002.

Ade Armando adalah putra pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ayah Ade adalah seorang diplomat saat masa pemerintahan Presiden Soekarno Ade Armando mengenyam pendidikan sekolah di SMP Negeri 2 Bogor pada 1976.

Kemudian, Ade melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Bogor pada 1980. Lalu pada 1988, dirinya melanjutkan ke bangku kuliah di Universitas Indonesia untuk jenjang S1.

Setelah lulus, Ade Armando melanjutkan Magister ke Amerika Serikat di Florida State University pada tahun 1991 dan jenjang Doktor pada 2006 di Universitas Indonesia.

Jejak Karier Ade Armando

Baca Juga :  Kunjungi Ketua DPD RI, Panglima TNI Dukung Aparat Tak Represif ke Mahasiswa

Anggota Redaksi Jurnal Prisma dari tahun 1988 sampai 1991. Redaktur Penerbit Buku LP3ES pada 1991-1993. Redaktur Harian Republika pada 1993-1998. Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran tradisional, Taylor Nelson Sofres pada 1998-1999. Direktur Media Watch & Consumer Center pada tahun 2000-2001.

Anggota Kelompok Kerja Tim Antar departemen RUU Penyiaran, Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada 2001.
Ketua Program S-1 di Ilmu Komunikasi FISIP UI pada 2001-2003. Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi–Internews 2001 sampai 2002.

Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai dengan tahun 2007.
Anggota tim asistensi untuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiaran naskah Rancangan Undang-Undang Pornografi sampai 2008. Pemimpin Redaksi Madina–Online.net, versi dunia maya dari majalah Madina pada 2008-2009. Hingga saat ini, Ade menjabat sebagai Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting.

Kontroversi Ade Armando

Akhir tahun lalu, Ade Armando sempat menyebut bahwa tidak ada perintah salat lima waktu di dalam Alquran. Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah video. “Di dalam Alquran tidak ada perintah salat lima waktu.

Coba saja baca Alquran, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan salat itu harus dilakukan 5 kali sehari,” ujar Ade dikutip dari Hops.id–jaringan Suara.com, Kamis 4 November 2021.

Meski begitu, Ade Armando tetap menjalankan salat lima waktu. Ia mengaku keputusannya rajin salat bukan karena perintah, melainkan ingin berkomunikasi dengan Sang Pencipta.

Bahkan sebelumnya, Ade Armando juga sempat menyebut Habib Rizieq Shihab bukan ulama. Menurutnya, apa yang dilakukan Habib Rizieq Shihab selama ini memalukan umat Islam. Hal ini diungkapkan Ade Armando dalam video berjudul “Luar Biasa, kubu Rizieq Tetap Mendesak Sang Imam Dibebeskan” yang tayang di Cokro TV, Kamis (12/8/2021).

Ade Armando juga dianggap sebagai pendukung Jokowi dan kerap mengkritisi pihak oposisi. Ade sempat dilaporkan oleh anggota DPD RI Fahira Idris atas unggahan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dimodifikasi menyerupai Joker.

Ia juga pernah dilaporkan oleh puluhan masyarakat yang tergabung dalam Badan Koordinasi (Bakor) Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sumbar dan Mahkamah Adat Alam Minangkabau ke Polda Sumatera Barat (Sumbar), pada Selasa (9/06/2020).

Mereka merasa pemilik akun Facebook Ade Armando diduga telah mem-posting kalimat yang mengandung ujaran kebencian, dan diduga menghina Suku Minangkabau.

Pelaporan oleh KAN itu berasal dari pernyataan Ade yang dinilai menghina Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno terkait menyurati Menkominfo agar aplikasi kitab Injil berbahasa Minang dihapuskan. (*)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum