Klik Gambar
Lampung Timur-(HPN)- Ketua LPSN-PB Lamtim Drs Mukaram Sanjaya sangat mengapresiasi kinerja Kejari Lamtim atas penangkapan ketiga pejabat di Dinas Cipta karya Lampung Timur, seperti di kutip dari media Lampungsuara, Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukadana, Lampung Timur, menahan tiga orang tersangka korupsi proyek pengadaan sumur bor tahun 2021.
Tiga tersangka masing-masing MD (mantan Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan), WP (sebagai PPTK) dan HD (Konsultan Proyek).
Kepala Kejari Sukadana Nurmayani mengatakan, ketiga tersangka terlibat kasus korupsi pengadaan proyek sumur bor tahun 2021 dengan jumlah 56 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Lampung Timur.
“Berdasarkan perhitungan BPKP Provinsi Lampung, korupsi proyek ini merugikan negara sebesar Rp2,5 miliar,” ujar Nurmayani, Selasa (12/9/2023).
Menurut Nurmayani, ketiga tersangka ditahan selama 20 hari ke depan agar tidak melarikan diri atau menghilangkan barang bukti.
Tersangka MD, WP, dan HS disangka melanggar : Primair Pasal 2 Ayat (1) Jo. Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 31 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
Subsidiair Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
Ketua LPSN-PB Lamtim Drs. Mukaram Sanjaya ia mengatakan di ruang kerjanya, pada rabu (13/9/2023), bukan itu saja menjadi PR Kejari, dirinya juga berharap Kejari Lamtim segera menindaklanjuti laporan Ketua LPSN-PB Lamtim No 169/SPC/LPSN/LT/11/2022 Tgl. 17.Nov.2022. Yang di tujukan Kepada Kejari Lamtim. Perihal: Dugaan Korupsi,
Alokasi Dana Desa (ADD) TA. 2021 Oleh Bupati Lamtim (Dawam Raharjo) terkait belum di bayarkannya Penghasilan tetap (SILTAP) Triwulan IV Th. 2021 sebesar Rp. 44.576.643.552,-. Yang mana perkembangan terahir masih dalam penyelidikan. Dan berkoordinasi dengan Inspektorat Propinsi Lampung,”tutup Mukaram Sanjaya. (Red/*)