Klik Gambar
Tulang Bawang – Pada Kamis (28/09), Pesantren Darul Ishlah di Tulang Bawang menciptakan momentum bersejarah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara Sambangan Santri dan Pengajian Wali Santri menjadi puncak dari rangkaian kegiatan suci yang telah berlangsung sebelumnya.
Dalam suasana yang sarat makna, tokoh agama ternama, Ketua MUI Provinsi Lampung Prof. DR. KH. Muhammad Mukri, M.Ag, turut meramaikan acara bersama Kepala Kemenag Kab. Tulang Bawang dan tamu khusus lainnya.
“Kami bersyukur bisa merayakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam Sambangan Santri yang penuh makna ini. Ini adalah bentuk cinta dan harapan akan syafa’at yang mendalam,” kata KH. Shodiqul Amin, pengasuh pesantren, membuka acara dengan penuh semangat.
Maksud utama dari Sambangan Santri adalah untuk menghidupkan semangat bulan kelahiran Nabi, menjadi ekspresi cinta, serta meraih syafa’at yang penuh berkah. Pesantren berharap kegiatan ini dapat memperkuat ikatan emosional antara wali santri, pengasuh, dan pengurus pesantren.
Momen bersejarah dimulai dengan Sambangan Santri, di mana wali santri dan pengasuh saling bersilaturahmi, berdiskusi, dan bertukar pikiran. “Ini adalah saat ditunggu-tunggu untuk menyatukan hati dan menjalin kebersamaan yang erat di antara kita semua,” ungkap salah seorang wali santri dengan senyum ramah.
Sambangan Santri yang membuka acara berhasil menciptakan suasana akrab, dan selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Pengajian Wali Santri dan masyarakat. Dalam atmosfir yang khidmat, KH. Shodiqul Amin memberikan tausiah, menegaskan bahwa amal sholeh yang ditempuh dengan iman adalah kunci utama kesuksesan.
Sebagai penutup yang memikat perhatian, pengurus pesantren memaparkan beberapa program kerja yang akan segera diimplementasikan. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan pesantren, menciptakan sinergi yang kuat di antara semua pihak yang terlibat.
Acara Sambangan Santri dan Pengajian Wali Santri di Pesantren Darul Ishlah berlangsung dengan penuh lancar dan sukses, menciptakan momen yang hangat dan disambut dengan antusias oleh wali santri dan masyarakat. Sebuah perayaan yang berhasil memadukan kebersamaan dan spiritualitas dalam merayakan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.(Bar)