Musrenbang, Wali Kota Metro Tekankan Tidak Asal Lakukan Alih Fungsi 800 Hektare LP2B

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Kota Metro-Halopaginews.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Metro meminta masyarakat Kota setempat untuk tidak asal melakukan alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kota setempat.

Hal tersebut telah disampaikan Wali Kota Metro, Wahdi sejak melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan Sumbersari beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan bahwa di Kota Metro terdapat 800 hektar LP2B, yang mana 100 hektar diantaranya berada di wilayah pertanian Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Metro Selatan.

“Hal ini menandakan lahan pertanian pangan berkelanjutan di sini banyak yang harus di pertahankan untuk peningkatan ekonomi. Sehingga kalau berbicara terjadinya alih fungsi itu mesti tidak asal-asalan,” kata dia, Senin (19/2/2024).

Dari hasil musrenbang yang dilakukan dengan masyarakat ada beberapa hal yang menjadi catatan yaitu, terkait keinginan masyarakat untuk mengembangkan sosial budaya, peningkatan ekonomi melalui lahan pertanian dan infrastruktur mulai dari jalan yang ada di Jl. Susodo dan Jl. Gorojok sampai tempat ibadah.

Menanggapi usulan tersebut, Wahdi menekankan bahwa tidak semua usulan bisa terealisasikan di tahun ini, karena harus ada keseimbangan kesetaraan ingat bahwa ada 22 Kelurahan di Kota Metro.

Pada kesempatan yang sama, Wahdi didampingi para jajarannya, peninjauan RSUD Sumbersari Bantul untuk melihat pelayanan kesehatan yang ada.

“Sebagai rumah sakit yang berawal dari puskesmas, maka pelayanan dasarnya harus terpenuhi. Jangan sampai masyarakat tidak terpenuhi pelayanan dasar, karena RSUD Sumbersari Bantul merupakan rumah sakit pelayanan rujukan,” ucapnya.

Lanjutnya, Rumah sakit ini kita prioritaskan untuk lansia, karena jumlah kelompok lansia di Kota Metro semakin meningkat.

“Selain itu, RSUD Sumbersari Bantul juga sudah bisa menjadi rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan terhadap para jamaah yang ingin menjalankan ibadah haji,” terangnya.

Baca Juga :  Desa Lecah Gelar Musrenbang TA 2021

Selain itu, Wali Kota juga menegaskan bahwa dalam pembangunan dibutuhkan sebuah kesetaraan, keseimbangan, kemampuan yang dimulai dari pembangunan pusat, provinsi sampai daerah.

“Ketika saya diberikan amanat, pertama kali yang saya tengok adalah Kelurahan. Maka dari 22 Kelurahan yang ada di Kota Metro, alhamdulillah sudah lumayan baik,” bebernya.

Wahdi juga menekankan bahwa Kelurahan yang ada di Kota Metro harus memiliki sumber daya manusia yang baik, sehingga kepentingan masyarakat menjadi hal yang harus didahulukan sehingga waktu yang digunakan juga sepenuhnya diperuntukan untuk masyarakat.

“Mampu untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat, tidak lebay atau berperan sebagai Aparatur Sipil Negara, Ini yang paling penting sekali, ” tegasnya.

Sebagai Wali Kota Metro, Wahdi juga menekankan bahwa yang paling penting dalam sumber daya manusia adalah ASN atau Aparatur Sipil Negara yang mau berjuang bersama dan tidak mementingkan kepentingan sendiri.

“Fungsi pemerintah ada 3 yang sudah kita ketahui dan pahami semua, tapi sulit menjalankannya. Kita menjalankan kebijakan pelayanan, kebijakan aturan yang kita buat sendiri, serta menjalankan pelayanan yang sebagaimana harus di terima oleh masyarakat dengan tidak ada akses untuk membuat perizinan yang dipersulit,” lanjutnya.

Wahdi juga berhadap tidak ada lagi pelayanan yang tidak berimbang dan tidak di dukung di lingkungan Kota Metro dengan membuat aturan yang bisa menjadi perekat pemersatu bangsa.

“Jika pelayanan bisa berjalan dengan baik di pemerintahan, maka semua masyarakatnya akan nyaman,” ujarnya.

Kepedulian dan perhatian Pemerintah Kota Metro untuk mensejahterakan masyarakat dapat dilihat dari pemberian beasiswa kepada 2.600 siswa yang membutuhkan bantuan, serta memberikan insentif dan BPJS Kesehatan sebanyak 7.900 orang
yang terdiri dari tokoh-tokoh pembangunan dan kader-kader yang ada di Kota Metro.

Baca Juga :  Desa Karang Sari Gelar Musrenbang, Ini Hasilnya!

“Mulai dari LPM, RT, RW, Kader Posyandu Balita, Kader Lingkungan, Tim Pendamping Keluarga yang juga mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan,”jelasnya.

Adapun pertanyaan dari masyarakat atau mitra kerja dari kelurahan Rejomulyo Bapak Suryadi mengenai pembangunan infrastruktur, ia menuturkan dari tahun 2021 pihaknya mendampingi keluarga rumah tidak layak huni sebanyak 15 rumah belum terealisasikan sedangkan yang terverifikasi dari tim PU Provinsi sebanyak 9 rumah.

“Saya ingin bertanya pak dari tahun 2021 pihak terkait dari Pemkot metro sampai sekarang kok belum terealisasikan pak, karna kami terus terang pak sampai sekarang kami masih berharap kepada pihak terkait untuk bisa di evaluasi,” tandasnya.

Diketahui, didalam acara Musrenbang yang mengangkat tema penguatan pembangunan sumberdaya manusia untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera berbudaya dan berakhlak mulia tersebut Lurah Rejomulyo, Margono menyampaikan paparannya.

“Dengan luas wilayah kelurahan Rejomulyo mencapai 632,32 HA serta jumlah penduduk 5.685 jiwa Kelurahan ini mempunyai 7 posyandu, 58 dasawisma aktif,4 Kelompok wanita tani (KWT), 7 kelompok tani kemudian 3 kelompok peternakan dan 2 kelompok perikanan,” terangnya

“Sesuai dengan tema, beberapa program yang di canangkan pemkot metro sudah bisa kita laksanakan di kelurahan ini antara lain Home care kemudian gotong royong di kelurahan ini masih berjalan terus dan itu akan tetap kami lestarikan kemudian program bank sampah kita tetap berjalan serta ucapan terimakasih saya kepada pemkot yang telah memberikan satu buah bentor untuk Bank sampah di Kelurahan ini,” tambahnya.

“Kemudian untuk realisasi PBB tahun 2023 di Kelurahan Rejomulyo alhamdulilah mencapai Rp. 1.039.466.660 dengan persentase penarikan PBB 94%, dan ucapan terimakasih saya kepada masyarakat yang telah berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Metro ini,” tandasnya. (ADV)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum