Semarak HUT Lampung Timur ke-25, Warga Sukadana Menabur Ikan Lele di Lubang Jalan Rusak

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Timur-Halopaginews.com- Kado Warga Sukadana Merayakan Ulang Tahun Kabupaten Lampung Timur ke-25 Tahun jatuh pada hari Senin tanggal 22 April 2024.

Antusias Warga Kabupaten Lampung Timur ramai-ramai memviralkan video kerusakan jalan di Kecamatan Sukadana, Ibu Kota Kabupaten Lampung Timur.

Video yang merekam kerusakan parah jalan di Ibu Kota Kabupaten Lampung Timur itu ramai-ramai di unggah warga ke beragam platform media sosial. Mulai dari Facebook, Tiktok, Instagram, maupun story WhatsApp.

Pesan berantai dan video soal kerusakan jalan itu juga membanjiri grup-grup WhatsApp warga.

Tak hanya memviralkan video kerusakan jalan, warga juga kompak membubuhkan tulisan ungkapan kekesalan dan kekecewaan mereka terhadap kinerja Pemkab dan DPRD Lampung Timur.

Foto: Bangtaun
Foto: Bangtaun Artis Tiktokter Lampung menaburkan ikan lele 1kilo.

Bahkan artis Tiktokter Lampung Bangtaun pun turun ke lokasi membuat konten dengan “Tema Menabur Ikan lele 1 Kilo di kolam jalan berlubang,” Bangtaun berpesan jangan di ambil atau di pancing biar tambah banyak ikannya.

Pada akhirnya Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo turun ke lokasi jalan berlubang dan melihat konten Bangtaun.

Bukan tanpa alasan, rasa kekecewaan itu diungkapkan warga lantaran sudah bertahun-tahun bahkan sudah beberapa kali berganti pemimpin di Lampung Timur, jalan rusak di Ibu Kota Kabupaten itu tak juga kunjung di perbaiki.

Baca Juga :  Edarkan Sabu, Seorang Pria Ditangkap Sat Res Narkoba Polres Lamtim
Foto, Ketua DPRD Lamtim dan Wakil Bupati Lamtim bersama Para Pejabat Lainnya yang merayakan HUT Kabupaten Lampung Timur ke-25 Tahun.
Foto, Ketua DPRD Lamtim dan Wakil Bupati Lamtim bersama Para Pejabat Lainnya yang merayakan HUT Kabupaten Lampung Timur ke-25 Tahun dengan potong tumpeng.

Sementara itu, rapat paripurna istimewa DPRD Lampung Timur yang digelar dalam perayaan hari jadi ke- 25, pada Senin (22/4/2024) tersebut justru tidak dihadiri oleh Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo. Undangan resmi itu diabaikan, Bupati Dawam Raharjo tak memenuhi undangan Ketua DPRD, hanya mengutus Wakil Bupati Azwar Hadi dan pejabat teras saja.

Paripurna istimewa seharusnya dihadiri Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo. Namun orang nomor satu di Bumei Tuwah Bepadan itu berhalangan hadir.

Ketua DPRD Lampung Timur Ali Johan Arif sangat geram dan terang – terang mengkritik ulah Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo tak hadir dan terkesan tak menghargai acara istimewa itu.

Sambil melepas songkok adat Lampung, Ali Johan menilai Dawam tidak menghargai undangan resmi dari lembaga legislatif.
“Apalagi undangan ini terkait momen bersejarah yakni HUT Lampung Timur ke-25. “Kami sangat kecewa dengan sikap Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo, tak mau hadir dalam rapat paripurna istimewa HUT Lampung Timur ke-25,” tegas Johan.

Menuai Sejumlah kritikan sangat pedas disampaikan warga Sukadana atas kinerja buruk Bupati Dawam Raharjo, yang dinilai selama ini tak ada pembangunan yang jelas.

Baca Juga :  Rapid Test Antigen Gratis Masyarakat yang Membutuhkan Pelayanan Polres Lampung Timur

Coba periksa ada tidak pembangunan di Lampung Timur. “Saya rasa memang tidak ada,” ujar Mukaram Sanjaya, selaku tokoh masyarakat Sukadana kepada media.

Ia juga mencontohkan jalan utama di Kota Sukadana yang setiap hari dilintasi para pejabat daerah dan jaraknya tak jauh dari rumah dinas, dan kantor Bupati pun diabaikan begitu saja. “Bahkan bisa saja Kabupaten ini malah mau bangkrut,”tegasnya.

 

Foto, Warga Sukadana Lampung Timur
Foto, Warga Sukadana Lampung Timur

Sementara itu, sebagai bentuk rasa kekecewaan warga, di waktu bersamaan atau Senin pagi saat pejabat merayakan HUT Kabupaten Lampung Timur ke 25 tahun dengan cara potong tumpeng dan makan-makan. Puluhan warga kota Sukadana, asyik merayakan HUT Lamtim ke seperempat abad dengan menabur ikan lele, di jalan yang rusak dan berlubang.

“Coba Lihat ini, Pak Bupati jalan di depan mata sudah kayak kolam ikan lele,”terang Ina.

Menariknya selain tak ada pembangunan, aparat penegak hukum seperti kerbau cucuk hidung dan tunduk terhadap eksekutif. Buktinya kasus uang makan minum di rumah dinas bupati berujung peti es menyusul pengembalian kerugian keuangan negara. (*)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum