WaRu Gagas Pemberdayaan Masyarakat Via Potensi Wilayah

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Kota Metro-Halopaginews.com- Rubiah namanya. Matanya sayu, menunjukkan umurnya yang sudah tidak lagi muda.

Dari kejauhan, Rubiah membawa setangkai bunga mawar putih ditangannya. Seperti menahan haru, nenek berusia sekitar 80 tahun ini dengan setia menunggu kedatangan Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro Nomor Urut 02, Wahdi-Qomaru.

Bukan sekadar menunggu orang, tetapi menunggu harapan. Ekspresi wajahnya seketika berubah. Suaranya menjadi parau disertai tangisan lirih dan seketika memeluk Wahdi-Qomaru.

Kediaman Sadimun di Jalan Petai RT13/ RW 03, Tejoagung, Metro Timur campur aduk. Suasana penuh sesak dengan teriakan Wahdi-Qomaru, tawa warga, dan suara riuh dukungan ‘WaRu Comeback’.

Baca Juga :  Pemkot Metro Meraih Prestasi Implementasi SAKIP 2021 Dengan Nilai Reformasi Birokrasi

Paslon petahana itu disambut hangat saat agenda kampanye tatap muka yang berlangsung, Minggu (3/11/2024).

Si empunya rumah, mengenal dua sosok yang saling melengkapi. Wahdi dianggap pribadi yang serius, sementara Qomaru dinilai sosok humble yang cepat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat.

Wahdi berbicara seputar peningkatan SDM sekaligus meminta doa dan dukungan untuk melanjutkan kepemimpinan WaRu dua periode.

Sosok yang berlatar belakang dokter itu konsen memikirkan nasib masyarakat dimulai dari lingkaran kesehatan yang dikemas dalam program JAMA-PAI alias model pelayanan kesehatan terintegrasi untuk ibu dan anak.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemampuan Anggota, Polres Lamtim Melaksanakan Latkapuan PBB

Sementara, Wakilnya Qomaru bercita-cita membawa kemajuan Kota Metro lewat masing-masing potensi wilayah.

Qomaru menyelami kondisi kehidupan masyarakat dengan gaya humoris, spontan namun sarat makna.

“Sedikit bicara banyak bekerja. Kami memiliki cita-cita untuk kelurahan Tejoagung dan Tejosari sebagai kawasan atlet. Ini bukan janji, tapi mimpi seorang pemimpin,” katanya.

Sekarang, imbuhnya, tergantung bapak-bapak dan ibu-ibu. Inilah pak Wahdi dan Qomaru yang berjuang untuk dengan niat pengabdian.

“Nanti kita planning, jadi kita semua harus punya harapan. Kita bangun sarpasnya,” tandasnya. (*)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum