Diduga Asal Jadi, Proyek Pasar Tematik Habiskan Dana 70 Milyar Batu Bata Untuk Bahan Pondasi

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Barat-Halopaginews.com- Tak ada rotan akar pun jadi, tak ada batu, bata pun jadi, mungkin pepatah itu dasar dari para kontraktor pembangunan pasar tematik yang menghabiskan dana fantastic hingga Rp70 Miliyar lebih di Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Berdasarkan hasil invetegasi awak media di lokasi Kamis (16/1/2025) lalu, pembangunan pasar tematik tersebut, pasca perpanjangan waktu selama 50 hari (Adendum) karena tidak selesai, dimana seharusnya terselesaikan pada akhir 2024 lalu.

Ironisnya, dengan adanya perpanjangan waktu tersebut, proses pengerjaan proyek itu diduga asal jadi. Sebab, menggunakan meterial yang bukan pada tempatnya seperti pondasi bangunan menggunakan batu bata, dan hal ini berpotensi pada kekuatan bangunan yang tidak maksimal.

Baca Juga :  Satpol-pp Metro Razia Rumah Kost Belasan Pasangan Mesum Terjaring

Menurut, salah satu warga yang enggan dipublikasikan namanya, pembangunan yang menghabiskan dana besar itu diduga tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.

“Kami sebagai warga dan yang akan memanfaatkannya nantinya tak akan puas dengan bangunan tersebut,” ujar Warga.

Sementara salah seorang pekerja bangunan yang berada dilokasi mengatakan, pihaknya menggunakan meterial batu bata sebagai pondasi bangunan dikarenakan material batu yang yang dipersiapkan untuk pondasi telah habis.

“Ya mau bagaimana lagi batunya sudah habis sementara ini waktunya tinggal dikit lagi,” ucapnya.

Dengan begitu, proyek yang menghabiskan dana fantastic tersebut semakin terindikasi asal jadi.

Baca Juga :  Diduga Ketua Adpsi Kecamatan Mark Up Anggaran Kegiatan Bimtek

Pihaknya,mempertanyakan kenapa pihak pengawas diam saja, saat dalam proses pembangunan dimulai dengan asal-asalan. Beberapa waktu lalu Kepala Dinas Koperindag Lampung Barat Tri Umaryani, pernah mengatakan dalam perpanjangan waktu, dan telah melibatkan pihak APH sebagai pengawas pekerjaan.

Parahnya lagi saat ini pihak pihak terkait salah satunya, Kabid Pasar Diskoperindag Lampung Barat Salahudin seakan enggan memberikan tanggapan terkait kejanggalan-kejanggalan dalam pembangunan itu.

Selanjutnya, Saat awak media akan mengkonfirmasi mengalami kesulitan susah ditemui ketika berkunjung ke kantornya, dan enggan menjawab saat dikonfirmasi via WhatsApp maupun via telepon seluler. Hingga berita ini diterbitkan belum ada yang dikonfirmasi dari pihak-pihak terkait. (Tim)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum