Klik Gambar
Lampung Timur (HPN) – Salah satu program Pemerintah Pusat dalam membantu warga miskin dengan memprogramkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), tetapi malah dijadikan ajang pungli oleh oknum Aparat Desa Bumi Emas, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Jum’at (19/06/2020).
Seyogyanya, program KIS diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis, serta dapat digunakan disetiap fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjut, kemudian kartu ini dibagikan secara gratis.
Namun fakta dilapangan, masih kerap terjadi praktik pungutan liat (pungli) yang dilakukan oknum Aparat Desa yang berani secara terang-terangan melakukan pungli dan meminta sejumlah uang kepada warganya untuk pembuatan atau menebus Kartu Indonesia Sehat tersebut.
Dikatakan salah satu warga Desa Bumi Emas, ia merasa resah dengan adanya pembuatan KIS, karena oknum Aparat Desa meminta uang kepada warga untuk menebus KIS tersebut.
Karmini (65), warga Desa Bumi Emas, ia mengatakan, bahwa pembuatan KIS melalui Kadus Dusun 04 Tugiatno, awalnya Kadus memberikan informasi jika ada yang mau membuat Kartu Indonesia Sehat bisa melalui Kadus.
“Saya buat KIS waktu itu dipungut biaya sebesar Rp300 ribu mas, terus setelah jadi diminta lagi oleh Kadus Rp200 ribu. Berarti saya buat KIS totalnya Rp500 ribu mas, itupun pengambilan uangnya Kadus sendiri langsung ke rumah saya, dan alasan meminta uang tersebut untuk uang jalan sana-sini,” terang Karmini kepada awak media dirumahnya.
Saat dikonfirmasi awak media di kediamannya, Kadus Dusun 04 Tugiatno, mengatakan, ia mengakui jika dalam pembuatan KIS melalui pihaknya, dan ia pun membenarkan jika telah meminta sejumlah uang kepada warga Dusun 04 untuk pembuatan KIS.
“Saya juga melakukan pembuatan KIS melalui kerja sama melalui Maysaroh, selaku biro jasa yang ada didusun 01, Desa Bumi Emas. Saya juga setor jumlah uang sebesar Rp300 ribu, kepada Maysaroh, dan yang saya buatkan KIS kepada warga saya sebanyak 10 KK.” ujar Kadus Tugiatno.
Lanjutnya ia menambahkan, bahwa anggota BPD Desa Bumi Emas, juga melakukan pembuatan KIS, warga Dusun 04, Desa Bumi Emas, dengan memungut biaya melalui kerja sama antara Maysaroh Dusun 01 Desa Bumi Emas.
Ditempat terpisah, bertempat dirumah BPD Desa Bumi Emas Triman, mengatakan, bahwa memang ada warga Dusun 04 yang membuat KIS melalui pihaknya, ia juga mengaku telah bekerja sama dengan Maysaroh, warga Desa Dusun 01 selaku biro jasa.
“Warga dusun 04, buat KIS itu juga saya minta pungutan biaya sebesar Rp100 ribu, karena buat uang jalan sana-sini, biayanya transport dan warga yang melalui saya ada 5 kk, dan untuk informasi selanjutnya disuruh mintain keterangan ke Maysaroh karena beliau biro jasanya,” jelas Triman.
Selanjutnya, Maysaroh saat dikonfirmasi melalui Via WhatsApp (WA), mengatakan ia juga sudah konfirmasi dengan Sekdes Bumi Emas, bahwa ingin membantu warga untuk membuatkan KIS.
“Masalahnya saya juga disuruh sekdes untuk bantu warga dan memang saya akui mendapatkan uang jasa sebesar Rp300 ribu, untuk pembuatan kartu tersebut.” pungkasnya.
Sementara Supardi (45), warga Dusun 04 Desa Bumi Emas saat dikonfirmasi awak media dirumahnya Supardi mengatakan, bahwa pembuatan KIS melalui Kadus Tugiatno. Awalnya mendapat informasi dari Kadus Dusun 04, dan pembuatan KIS itu karena sangat membutuhkan untuk keluarganya.
“Akhirnya saya membuat kartu KIS 1 keluarga dan saya katanya mendapatkan 4 kartu KIS melalui kadus, tapi ternyata saya mendapatkan 2 kartu KIS.
Dan Saya membuat kartu KIS melalui Kadus, dengan dipungut biaya sebesar Rp300 ribu, setelah selesai tambah biaya Rp100 ribu, dan biaya Rp52 ribu, untuk angsuran 1 bulannya.” tambahnya.
“Harapan saya, sebagai warga masyarakat Desa Bumi Emas berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, jika ada program pembuatan KIS gratis kenapa dipungut biaya,” harap Supardi.
Sedangkan Jarkasi (52), warga Dusun 04, Desa Bumi emas juga mengatakan kepada awak media, ia juga membuat KIS melalui Kadus Tugiatno Dusun 04, dan pembuatan KIS tersebut dipungut biaya sebesar Rp300 ribu, dan Rp200 Ribunya dibayarkan setelah selesai pembuatan Kartu.
“Akan tetapi sampai saat ini pembuatan kartu KIS belum ada kabar dari Kadus dan saya juga belum menerima kartu KISnya, masih ditahan oleh Kadus Tugiatno,” paparnya. (Eko)