Klik Gambar

Pringsewu-(HPN)- Pedagang di sekitar Bendungan Way Sekampung Pekon Bumiratu, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu keluhkan pungutan yang dilakukan oleh Karang Taruna setempat.
Semenjak bendungan tersebut dibuka Jokowi, bendungan tersebut ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar daerah. Sehingga pedagang pun ikut menjamur, warga setempat menganggap ini sebagai salah satu peluang peningkatan perekonomian dengan mencoba berjualan dilokasi tersebut. Namun sayangnya warga yang baru mencoba berdagang tersebut dibenturkan dengan pungutan yang dinilai tidak wajar, Jum’at (17/09/21).
Salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya kepada awak media ini mengeluhkan pungutan tersebut.
” Gimana gak keberatan mas, kami kan baru memulai mendapatkan penghasilan kotor kami Rp.50 ribu perhari,, untuk bayar retribusi Rp.10 ribu, itu hari bisa kalau hari sabtu Rp.15 ribu, sedangkan hari minggu atau hari libur bayar 20 ribu. Kalau saya pribadi saya bukan lagi keberatan tapi sangat keberatan.” Ujarnya.
Pasalnya meskipun keberatan dirinya tetap membayar pungutan tersebut karena tidak ada alternatif lain untuk usaha, karena mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari.
“Ini kan kami baru merintis usaha, namanya merintis kan hasilnya masih kecil, pelan-pelan lah, karena pendapatan masih kecil pungutannya jangan sebesar itu, yang penting wajar,” pintanya yang diamini oleh pedagang yang berada di tempat tersebut.
Berdasarkan informasi dari pedagang bahwa pungutan tersebut dikordinir oleh BP. Asbi Pengurus karang taruna pekon setempat.
Sementara itu, Hasbi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan adanya pungutan bagi pedagang serta parkir kendaraan di pintu masuk bendungan Way Sekampung yang dikelola oleh karang taruna dengan pekon Bumiratu.
“Benar pak, tapi saya bukan ketua karang taruna,, pungutan tersebut berdasarkan kesepakatan, lahannya kan sewa,, yang kerja kan banyak, belum lagi aparat yang jaga kan kebutuhannya dibebankan kepada kami,” Kilah Hasbi. (TIM)