Klik Gambar

halopaginews.com
Selasa, 07 September 2021, Jam 13.00 WIB
Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Lampung yaitu, Ir. H. Arinal Djunaidi dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
Tema besar webinar KIAT-KIAT MELAWAN HOAKS oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.
Pembahasan tentang hoaks adalah suatu berita/informasi yang tidak benar yang dibuat seolah olah benar sehingga dapat dipercaya oleh orang lain atau secara singkat hoaks adalah berita bohong. Cara mengenali hoaks periksa alamat url atau website apakah kredibel atau tidak, periksa halaman tentang situs website yang menampilkan informasi tersebut, periksa apakah ada kalimat yang menyuruh pembaca untuk membagikan pesan tersebut, cross check cari di Google tema berita spesifikasi yang ingin di cek, dan cek kebenaran gambarnya di Google Image, menurut Dr. Desi Rahmawati, M.Pd sebagai Dosen Universitas Negeri Jakarta.
Cara menverifikasi hoaks dan berita palsu, membaca berita dengan teliti tidak hanya setengah-setengah namun dibaca dari awal sampai habis. Mencari fakta atau data yang bisa mendukung berita. Dan memperhatikan kata-kata dengan seksama, sehingga jika ada kata-kata yang janggal maka bisa diteliti lebih mendalam, menurut Ulul Azmi Mustofa, S.E.I., M.S.I sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro. Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoaks. Apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya kamu mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya kitasebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.