Klik Gambar
Helopaginews.com Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru yang sudah di depan mata, persoalan angkutan penumpang yang berlibur menjadi perhatian serius pemerintah DKI Jakarta. Selain masih dalam situasi pandemi Covid-19, membeludaknya penumpang yang ingin berlibur dan pulang ke kampung halaman, mulai diantisipasi oleh pemerintah. Menengok pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, tingkat kecelakaan yang tinggi bisa diantisipasi dengan ketaatan penumpang dan pengemudi terhadap regulasi yang berlaku.
Walau situasinya amat berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, namun sikap antisipasi terhadap lonjakan penumpang itu terus diperhatikan oleh para petugas di Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat. Terminal Kalideres termasuk salah satu terminal tersibuk di saat-saat memasuki masa liburan panjang.
Sejak pandemi Covid-19 melanda DKI Jakarta, para penumpang yang memakai jasa angkutan di Terminal Kalideres turun drastis. Banyak bus yang terparkir di terminal dan tidak dapat diberangkatkan karena minimnya penumpang. Para sopir terlihat duduk-duduk seharian di terminal sambil menanti penumpang yang datang. Penghasilan mereka pun minim.
Beberapa bus yang masuk terminal, kemudian mundur dan keluar terminal lagi karena memilih parkir di pool perusahaan jasa angkutan umum itu. Sementara, pemilik perusahaan gelisah melihat situasi tak menentu yang dialami usahanya. Tak jarang mereka meminta para sopir itu untuk mengoperasikan kendaraannya sesuai trayek, walau tanpa penumpang, dengan perjanjian pengemudi menanggung biaya solar. Dengan strategi itu, kendaraan tersebut dihitung beroperasi dan pengemudi layak mendapat gaji.
Kepala Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat, Revi Zulkarnaen, menjelaskan, sejak diterapkan PPKM di DKI Jakarta, bus-bus yang berangkat dari Terminal Kalideres terbilang san gat kurang. “Dulu, dalam sehari bisa diberangkatkan 1.500 sampai 2.000 orang per hari, sekarang untuk memberangkatkan 100 penumpang saja per hari, cukup sulit. Banyak bus yang parkir di terminal, kemudian kembali ke pool mereka masing-masing. Karena minimnya penumpang,” kata Revi Zulkarnaen kepada jurnalis, Rabu (17/11/2021).
Revi belum bisa memprediksi lonjakan penumpang untuk akhir tahun nanti. Ia sedang menunggu dikeluarkannya peraturan dari pemerintah DKI Jakarta terkait liburan akhir tahun nanti.
Sepinya Terminal Kalideres akibat minimnya penumpang sudah terlihat sejak liburan Lebaran lalu. Terminal sepi. Selain ada aturan yang harus dipatuhi penumpang seperti sudah divaksin minimal satu kali, mereka juga harus memperlihatkan surat bukti negatif rapid test antigen sebelum berangkat. Persyaratan itu tentu saja ikut memberatkan pengeluaran para pemakai jasa angkutan umum yang rerata berasal dari kelas menengah ke bawah. Terkadang, biasa repid test antigen itu lebih besar dari ongkos tiket yang harus dikeluarkan penumpang.
Namun, fenomena sepinya Terminal Kalideres juga akibat banyak perusahaan angkutan yang melakukan penumpukan penumpang di pool mereka agar kendaraan bisa berjalang. Mereka mengangkut penumpang dari terminal lain dan digabungkan dengan penumpang mereka yang sudah berkumpul di pool. Dari pool itu, bus-bus itu diberangkatkan sesuai trayek mereka. Dengan rekayasa seperti ini, maka biaya operasional bus bisa balik modal dan perusahaan tidak merugi terus-menerus.
Dalam situasi sulitnya ekonomi seperti sekarang ini, masyarakat akan berpikir ulang untuk melakukan perjalanan jauh. Selain harus memenuhi tes atigen negatif yang berbayar, saat balik dari liburan pun syarat itu harus dipenuhi. Biaya perjalanan makin besar. Demikian, bus yang tidak mendapat penumpang, tentu tidak akan diberangkatkan.
“Di Teminal Kalideres, Jakarta Barat, kami sudah bekerja sama dengan Klinik Kimia Farma untuk mengantisipasi lonjakan penumpang akhir tahun. Ada pemeriksaan rapid test antigen berbayar dan test PCR berbayar dengan harga terjangkau,” tutur Revi Zulkarnaen.
Revi Zulkarnaen mengimbau para calon penumpang yang hendak berlibur pulang ke kampung pada akhir tahun nanti, agar memeriksa kesehatannya terlebih dahulu. Kalau tidak sehat, tak perlu memaksakan diri melakukan perjalanan jauh. Revi juga mengingatkan, perlu siapkan bukti telah divaksin minimal vaksin pertama dan surat keterangan tes atigen dengan hasil negatif.
Pada setiap liburan Natal dan Tahun Baru, TNI-Polri, Dishub, Dinas Kesehatan, dan pemangku kepentngan lainnya, ikut terlibat memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Puskesmas yang ada di Jakarta Barat membuka pos-pos. Ada juga pemeriksaan terhadap kelaikkan kendaraan yang akan diberangkatkan dari terminal. Pengemudi harus diperiksa dan kendaraan juga harus diperiksa apakah laik jalan. Selain itu, ada posko pengamanan terpadu. Ada posko kesehatan (dinas kesehatan, sudin kesehatan,). Ada posko cekpoint yang memeriksa persyaratan penumpang yang akan berangkat dan menghitung manifes penumpang yang berangkat,” jelas Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen.* (Rika)