Klik Gambar

Berdasarkan data dari Kementrian Perindustrian Republik Indonesia,Industri makanan dan minuman merupakan salah satu faktor strategis karena memberikan kontribusi signifikan bagi perekonimian nasional.
sebagai sektor strategis dan kritikal,Kementrian Perindustrian berupaya untuk menjaga produktivitas industri makanan dan minuman selama pandemi Covid-19.
Namun demikian kami tetap memastikan di perusahaan tersebut untuk penerapan Protokol kesehatanya di jalankan secara ketat dan disiplin “kata Plt .Direktur Jendral Industri Argo Kemenperin ,Putu Juli Ardika.
COVID-19 ternyata mengakibatkan pola konsumsi Masyarakat berubah kerena kebanyakan dari mereka lebih senang memasak den makan di rumah sehingga muncul e-commerce yang menjadi adalan,artinya pola konsumsi mengalami perubahan dari retaf dan gersi offline ke online.Selasa ,Hotel Tribata Dharmawangsa (14/12).
Faktor utama yang mendorong keputusan belanja konsumen yaitu ketersediaan produk, fungsi produk dan Delivery (kecepatan dan kenyamanan).Saat ini juga masyarakat bertanya mengenal bagaimana makanan diproduksi, disimpan dan juga ada perubahan pola konsumsi masyarakatt antara lain keinginan untuk Minimal human touch points.
Transisi ke home cooking karena konsumen juga Ingin membatasi keterpeperanan mereka terhadap keramaian.
Kondisi ini meningkatkan aset penjualan bahan pokok ,memasak, perlengkapan makam, dan makanan pendamping.Healthy eating Nilai konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran dalam perolehan kondisi didokumentasikan dengan yang baik.
Food safety Kekhawatiran seputar keamanan pangan juga menjadi alasan transisi ke home cooking.Fokus pada makanan lokal Kesadaran yang meningkat tentang keamanan pangan dan keinginan untuk makanan yang lebih bergizi akan meningkatkan permintaan untuk makanan lokal.
Beberapa inovasi yang diharapkan adalah untuk para pebisnis dapat melakukan: Safety seal dan contactless delivery ketika melakukan pengantaran Menampilkan suhu tubuh dari personnel kitchen.
Memastikan memakai perlengkapan lengkap seperti hand gloves dan wmaskes ketika menyajikan makanan. Hal ini pertu di dokumentasikan di social media sehingga para calon customer kita juga paham kita telah melakukan protokol kesehatan yang cukup ketat.Strategi yang dapat dilakukan pebisnis makan siap saja (ready to eat) misalnya:Menjual produk melalui channel online dan membuat packaging semenarik mungkin .Menghadirkan layanan restaurant favorites at home dimana chef hadir dan memberikan kesan makan di restaurant walaupun harus dilakukan di rumah customer sendiri. Takeaway food dan home meal delivery services misal frozen food dan ready to cook.
Profil Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia
Berdiri pada 17 Oktober 1984 di Jakarta dengan nama Asosiasi Catering/Jasa Boga Seluruh Indonesia yang disingkat ACSI, organisasi independent ini berubah nama menjadi Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) sejak 15 April 2003. Hingga tahun 2019, APJI telah beranggotakan 24 DPD.Visi dari APJI adalah untuk bersatu membangun kapasitas organisasi untuk meningkatkan kapabilitas anggota APJI. APJI memiliki misi untuk meningkatkan profesionalisme dalam meningkatkan mutu produk dan mutu layanan yang memenuhi standar gizi, kesehatan, dan estetika penyajian, meningkatkan pengetahuan manajemen usaha yang terus menerus dikembangkan, dengan teknijk & metode yang mutakhir guna memiliki daya saing yang tinggi, serta memperluas akses pemasaran.Permodalan dan dukungan pemerintah & stakeholder di bidang usaha jasa boga.
Keterangan lebih lanjut Hubungi kyesha Kusuma Wardhani +6287888481991 email: sekretariatapjidki @mail.com
(Lucky sun)