Klik Gambar
Lampung Timur-(HPN)- Personel Polres Lampung Timur diberikan wawasan kebangsaan dan pencerahan wawasan agama oleh Ustadz H Suparman Abdul Karim SAg MPdI, hari Jum’at (28/01/2022), pukul 15.30 WIB s/d Selesai , di Aula Tribrata Polres Lampung Timur.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Tri Brata Polres Lampung Timur tersebut dihadiri Kapolres, AKBP ZAKY ALKAZAR NASUTION, S.H, S.IK, M.H, Wakapolres Kompol HETI PATMAWATI, S.H, S.IK, PJU, Brigadir dan ASN Polres, serta diikuti oleh Seluruh anggota Polsek Jajaran Polres Lampung Timur melalui sarana Zoom di mako Polsek Masing – masing.
Dalam Sambutannya AKBP ZAKY mengatakan, kegiatan ceramah agama sangat penting dilakukan dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan untuk membentuk karakter anggota Polri, sehingga citra kepolisian di mata masyarakat dipandang lebih baik.
“Saya memandang penting kegiatan ini diberikan kepada seluruh anggota, sebagai upaya pemantapan, pembinaan karakter dan jati diri Polri guna meningkatkan kualitas kebangsaan dan nasionalisme, sehingga memiliki kemampuan yang lebih dalam mengatasi berbagai permasalahan kebangsaan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas, guna mendukung tetap tegak dan utuhnya NKRI,” terang Kapolres
Di tempat yang sama, Ustadz H Suparman dalam ceramah nya mengatakan, bahwa kedatangannya ke Polres Lampung Timur dan Polres-Polres lainnya merupakan perintah langsung dari Kapolda Lampung, Irjen Pol Drs Hendro Sugiatno MM.
“Tujuan dari kegiatan wawasan kebangsaan ini adalah karena adanya oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan agama untuk memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucapnya.
Lanjutnya, perbedaan itu biasa dan kita tidak perlu menyalahkan keyakinan orang lain karena ada saja orang yang akan membenturkan perbedaan untuk kepentingan mereka dengan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga di khawatirkan bisa memicu terjadinya konflik.
Sebagai contoh pengeboman Gereja dan Wihara di India, terorisnya mengatasnamakan Agama Hindu, kalau di New Zeland terorisnya mengatasnamakan Agama Kristen, sedangkan di Indonesia terorisnya mengatasnamakan Agama Islam.
Untuk itu, diharapkan kepada para penegak hukum terutama Bhabinkamtibmas setidak-tidaknya bisa mengimbangi dan memberikan pencerahan kepada warga yang sudah mulai terpapar ajaran menyimpang dari NKRI dengan mengatasnamakan agama.
“Membela Negara dan setia kepada Negara yang sah merupakan bagian dari perintah agama. Oleh sebab itu sebagai seorang muslim, kita harus cerdas dan jangan sampai tertipu oleh Ajaran yang menyesatkan,” papar Ustadz H Suparman.
Berhati-hatilah dengan kelompok pengikut bendera hitam palsu, karena ideologi mereka akan merusak Negara yang sah, karena tidak ada satupun dalil yang memperbolehkan untuk melawan dan menghina pemerintahan yang sah.
“Tidak ada satupun agama yang mengajarkan terorisme, Terorisme merupakan tindakan yang harus diperangi karena mereka menghalalkan segala cara dengan mengatas namakan agama, untuk menghancurkan negara dan pemerintahan yang sah. ” imbuhnya. (Eko)