Klik Gambar
Muara Enim-(HPN)- Rumah Desa Sehat (RDS) adalah sekretariat bersama bagi para pegiat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Pembangunan Desa di Bidang Kesehatan, yang Berfungsi sebagai ruang Literasi Kesehatan, Pusat Penyebaran Informasi Kesehatan dan Forum Advokasi Kebijakan di Bidang Kesehatan.
Di Kecamatan Lubai Ulu mengadakan Pelatihan Kader RDS ( Rumah Desa Sehat) yang menghadirkan Nara Sumber Win Insani, ST, TAPM P3MD dan Fadli.Hz Dari Kabupaten Muara Enim, Pendamping Desa, Pemberi Materi dari Kecamatan Lubai Ulu dan Kader RDS Se-Kecamatan Lubai Ulu. Yang di laksanakan di SMAN 01 Lubai Ulu, Pada Hari Sabtu (11/06/2022).
Rumah Desa Sehat (RDS) adalah sekretariat bersama bagi para pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan Desa di bidang kesehatan, yang berfungsi sebagai ruang literasi kesehatan, pusat penyebaran informasi kesehatan dan forum advokasi kebijakan di bidang kesehatan.
Menurut Nara Sumber Win Insani, ST, TAPM P3MD bahwa RDS sebagai Sekretariat bersama pegiat pemberdayaan masyarakat desa dan pelaku pembangunan desa.
Yang dimaksud dengan pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan desa adalah Kader Posyandu, Guru PAUD, Kader Kesehatan, Unit Layanan Kesehatan, Unit Layanan Pendidikan, Kader PKK, Karang Taruna tokoh masyarakat, dan berbagai kelompok masyarakat yang peduli dalam upaya pencegahan stunting.
RDS yang dimaksudkan untuk membantu pemerintah Desa dalam pengelolaan sumber daya manusia utamanya di bidang kesehatan. Adapun tujuan umum dari RDS adalah meningkatkan peran RDS untuk mewujudkan konvergensi layanan kesehatan di Desa, utamanya konvergensi pencegahan stunting di desa.
Sedangkan tujuan khusus dari RDS adalah mencegah stunting, mendayagunakan RDS sebagai sekretariat bersama bagi para pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan di desa khususnya yang bergerak di bidang kesehatan,
Selain itu, untuk mempercepat konvergensi pencegahan stunting, mendayagunakan RDS sebagai pusat pembelajaran masyarakat untuk mengadvokasi kebijakan pembangunan desa di bidang kesehatan, dan mendayagunakan RDS sebagai wahana pembentukan dan pengembangan kader pembangunan manusia (KPM).
Tentunya harapan kami melalui bimtek ini setiap masyarakat merasa memiliki jadi tidak hanya pemerintah desa, BPD dan kader-kader semua lapisan masyarakat harus paham bahwa masalah stuting dan lain-lain nya adalah masalah kita semua,jadi dari tingkat des akita memberikan pembinaan,”Ucapnya.
Senada dengan Andrean sebagai Ketua BKAD Kecamatan Lubai Ulu menyampaikan bahwa Bimtek ini untuk mencetak kader-kader RDS di Kecamatan Lubai Ulu khususnya supaya mengenalkan apa itu kader RDS dan Tugas Pokoknya dll, intinya bermanfaat untuk kader-kader nya setelah Bimtek ini untuk desanya masing-masing,” Ujarnya.
Sedangkan sumber dana kegiatan dari APBDes masing-masing, sebenarnya kegiatan ini dilaksanakan oleh desa masing-masing,Namun sudah kesepakatan di koordinir menjadi satu mengingat waktu dan tempat dari narasumber maka di focus menjadi satu di SMAN 1 Lubai Ulu.
Peserta yang mengikuti dari setiap desa di kecamatan lubai ulu, 1 desa sebanyak 12 orang,jadi seluruh 132 peserta, kemudian peserta mendapatkan uang saku,harapan kami tentunya kader-kader ini dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal.”Tutupnya.
Menanggapi hal itu, Nurmala Safitri katakan peserta yang mengikuti Bimtek RDS dari desa Lubai Persada, Alhamdulilah sudah mengikuti Bimtek ini kami jadi tahu apa itu RDS, KBM Stuting, dan lain lain, dari desa kami sebanyak 12 Orang mengikuti Bimtek,”Ujarnya.
Sementara itu, pembelajaran yang sudah kami pelajari tentang RAP RDS, Stunting dan Perkembangan PAUD.harapan semoga dengan kegiatan ini kami mendapatkan wawasan sebagai kader RDS,bisa menambah pengetahuan kami, agar bisa kami kembangkan di desa kami,”Pungkasnya. (Hasanuddin)