Klik Gambar
Lampung Barat-(HPN)- Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud), Kabupaten lampung barat ( Lambar) diduga menerima setoran Proyek dari rekanan 20 persen. Rabu, (24/8).
Menurut rekanan yang minta identitasnya untuk dianonimitaskan, Berinisial (SD) mengatakan, dirinya pernah mendapatkan paket kegiatan berupa PL dari Disdikbud pada tahun 2021 yang lalu dan diminta setoran sebesar 20 persen dari nilai pagu anggaran kegiatan yang berikan.
” Sebelum kegiatan tersebut dikerjakan sudah terlebih dahulu di minta kewajiban. Hal tersebut bisa saya katakan karena saya pribadi pernah di minta setoran paket pekerjaan tahun 2021 lalu sebesar 20 persen, “Ungkapnya, kepada halopaginews.com, di kediamannya.
Masih menurut, SD dirinya langsung memberikan kewajiban tersebut kepada salah satu Kasi di kantor Disdikbud tersebut, dengan pelantaran melalui Staff atas perintah atau petunjuk dari yang bersangkutan sebesar 12,5 persen karena saya merasa rugi dalam pengerjaan proyek tersebut dan tidak dapat memberikan seperti yang diminta sebesar 20 persen. Di ruang Kabid Disdikbud pada tahap dua pencairan dan beberapa bulan kedepan saya di panggil melalui telpon untuk menerima paket pekerjaan tersebut sesuai dengan arahan Dinas.
” Bahkan Kasi tersebut, memberikan paket untuk yang kedua kalinya kepada saya akan tetapi dia menawarkan untuk di jual kembali, kepada dirinya dan dia menawarkan sejumlah uang kepada saya dan teman saya. Dari hal inilah saya bisa simpulkan bahwa pekerjaan yang tidak maksimal di kabupaten Lambar mungkin baik fisik atau non fisik itu penyebabnya, “terangnya.
Dan jika temen temen media banyak menemukan dugaan dugaan yang kurang pas di lapangan terkait dengan renovasi di sekolah sekelah saya rasa itu salah satu penyebabnya. Dan hal tersebut, sangat wajar, karna belum dikerjakan sudah ada umpeti terlebih dahulu dan logikanya pemborong juga mau cari utung sebesar besarnya.
Seperti dikutip pada pemberitaan media Faktahukum86.com, bebera hari lalu. ” Ironisnya dibalik Renovasi 9 gedong dan besarnya Dana Alokasi Khusus DAK tersebut timbul Aroma-Aroma kurang sedap yang patut diduga ada indikasi pembengkakan pada anggaran DAK. Yaitu terlihat disaat Tim Media ini bersama Ketua LMPP Dedi Ferdiansyah memantau proses renovasi di SMP Negeri 1 Air Hitam Pada hari Jum’at 19 Agustus 2022.
Dari pantauan terlihat dengan jelas kondisi Gedung (C) dan Gedung (B) masih dalam kondisi cukup lumayan bagus diantaranya seperti Tembok, Atap, Reng,gording,usuk kasau dan lain sebagainya. Namun Untuk Mengetahui lebih dalam Tim meminta keterangan dari para pekerja Gedung (C)dan Gedung (B).
Mereka menyampaikan, untuk atap kita ganti semua, tapi kalau untuk bagian Reng, Goding, Usuk kasau. Itu kita ganti sebagian saja yang memang sudah tidak bisa dipakai atau rusak dan kalau banyak sih tidak tapi ada. Lalu plapon kita ganti, pintu diganti, kramik diganti. Ucapnya kemudian ketika ditanya dimana Reng bekasnya dengan gugup iya mengatakan dibawa kepala sekolah pulang untuk dijadikan kayu bakar.
Harapan saya kepada pemerintah kabupaten Lambar dalam hal ini, Disdikbud untuk dapat mengevaluasi kinerja anak buahnya dibawah yang melakukan hal yang tidak terpuji tersebut dan diduga melanggar hukum.
Kepada pihak Inspektorat Lambar untuk bisa croscek dilapangan guna memastikan kebenaran dan bila perlu usut tuntas mata rantai dugaan KKN yang ada di dalam Disdikbud Lambar, sehingga pembangunan bisa lebih berkualitas, dan tercapai lampung barat hebat, “pintanya.
Sementara saat dikonfirmasi awak media melalui via telpon selulernya, Kabid teknis sarana prasarana, Seno Susanto mengatakan, bahwa hal tersebut tidak benar dan jikapun ada, dirinya meminta uang setoran tersebut untuk dibagi-bagikan kepada dirinya.
“Dimana duitnya, makanya tanyain sama yang ngomong itu dimana duitnya biar kita bagi bagi, tidak ada dan tidak bole, “tutupnya seraya tertawa kepada halopaginews.com dan team. (bg’one).