Klik Gambar
Lampung Barat-(HPN)- Menghilang sejak 12 hari yang lalu, Karsini (80) warga suka menanti ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Kamis, (8/9/22).
Adapun, Mayat ibu Karsini ditemukan oleh warga diirigasi persawahan lingkungan suka maju II Kelurahan way Mengaku kecamatan Balik Bukit, kabupaten lampung barat (Lamabar) pada pukul 14:15WIB.
Untuk kronologi penemuan mayat tersebut, berawal dari salah satu warga setempat Hendri susilo hendak mengambil rumput dan mencium aroma tidak sedap yang sangat menyengat.
Sehingga Hendri Susilo mengajak warga lainnya yang kebetulan ada disekitar lokasinya untuk mencari pusat aroma tidak sedap tersebut, berselang tidak lama ketiga warga tersebut menemukan berkumpul dan menemukan satu buah jilbab dipemelang sawah dan langsung menelusuri pemelang sawah sampai menemukan lokasi korban.
” Iya saat menemukan jilbab salah satu dari kami ingat bahwa ada warga yang kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri pakaian yang sama, sehingga kami langsung menghubungi aparatur kelurahan setempat untuk mengajak kelokasi” Ungkap, Hendri susilo saksi mata di lokasi.
Masih menurut, Susilo tidak berselang lama, kepala lingkungan dan lurah hadir ditempat bersama dengan tim dari pihak kepolisian, TNI, Masyarakat dan dikawal oleh puluhan awak media baik cetak, online maupun elektronik.
” Evakuasi berhasil dilakukan sekitar satu jam lebih pada pukul 15:00 Wib dikarenakan lokasi sangat curam serta mayat dalam keadaan terjepit diantara dua belah tebing irigasi persawahan tersebut. Dengan mengunakan alat evakuasi dari pihak kepolisian dan BPBD setempat. “tandasnya.
Seperti diketahui di lokasi, seletelah berhasil dievakuasi, mayat korban sangat miris. Dikarenakan tidak ada pendamping dari pihak Puskesmas setempat, maupun dari pihak Dinas kesehatan.
Selain itu juga, sesampainya di pemukiman warga, tidak ada mobil ambulance yang sudah stand by menunggu di lokasi. Melainkan hanya inisiatif dari masyarakat setempat untuk menaikan ke mobil Inafis dengan cara di ikat di belakang untuk dibawa ke ke-diaman saibul musibah. (bg’one)