Dalam sambutannya, Qomaru Zaman mengatakan bahwa membangun sebuah keluarga adalah sebuah kewajiban yang mana harus ditunaikan suami dan istri sebagai pasangan maupun sebagai orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan baik.

“Coba bayangkan semisal di dalam sebuah keluarga ada pasangan suami istri yang memiliki 4 orang anak yang semuanya adalah anak-anak dengan didikan hebat dari orangtuanya, puasa dan sholatnya bagus, akhlaknya bagus. Tentu sebagai orangtua kita merasa bangga dan bahagia,” katanya.

Qomaru Zaman menyebutkan ada banyak sekali rumah tangga yang berakhir dengan keputusan perceraian karena kurangnya ilmu dalam berumah tangga sehingga gagal dalam memberikan arahan kepada keluarga atas segala konflik dan huru hara di dalamnya.

Foto, Istimewa
Foto, Istimewa

“Hari ini kita bersama sama hadir dan duduk di majelis ilmu ini tepatnya di Masjid Baiturrahman yang insya Allah ini menjadi saksi di akhirat bahwa kita sebagai hamba Allah juga ingin mencoba berbuat hal-hal yang baik di dunia ini,” kata Qomaru.

Qomaru juga menjelaskan niat dirinya sebagai perwakilan pemerintah Kota Metro untuk senantiasa melakukan yang terbaik demi Kota yang ada di bawah tanggungjawab nya.

“Saya berharap Ustadz Ridho bisa menjadi saksi di akhirat terhadap pemerintah Kota Metro ini bahwa sesungguhnya niat kami mulia dan semoga mendapat jawaban yang baik dan mulia juga dari doa bapak dan ibu, Insyaallah kami serius akan melakukan sesuatu yang terus lebih baik ke depannya,” ujar Qomaru.

Baca Juga :  Wakil Walikota Metro, Hadiri Tahfiz Qur’an Periode III Sekaligus Pelepasan Siswa VI MIN 1 Metro

Disampaikan juga oleh Aji Aang selaku Ketua Majelis Taklim Baiturrahman bahwasanya diadakannya Pengajian ini adalah untuk menjadi jalan penerang dan bisa memberi hikmah bagi setiap orang.

“Saya berharap dengan terselenggaranya pengajian ini bisa memberikan kemakmuran dan menjadi jalan untuk setiap orang agar mendapatkan hidayah dari Allah SWT sehingga bisa menjadi ahli surga ketika mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.

Foto Istimewa
Foto Istimewa

Sementara itu, hadir sebagai narasumber Ustad Ridho Febri yang menerangkan mengenai ilmu parenting keluarga harmonis dari kacamata Islam beserta kiat-kiat menghindari konflik yang berlanjut pada perceraian.

“Perceraian itu tidak selamanya buruk dengan catatan apabila kita dapati perangai pasangan kita buruk dan tidak ada jalan lain kecuali perceraian, tetapi kalau kedua pasangan perangainya baik maka jangan terfokus mencari-cari kesalahan pasangan karena sesungguhnya tidak akan kita dapati kesempurnaan dalam pernikahan maupun pasangan manapun,” tegasnya.

Menurutnya, komunikasi menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga harmonisasi keluarga karena tingginya tingkat perceraian di Kota Metro kebanyakan berasal dari gugatan pihak istri namun bukan karena istri tidak bisa melayani suami dengan baik melainkan kurangnya efektivitas komunikasi rumah tangga.

“Rumah tangga itu bukan tentang romantis tetapi tentang harmonis, artinya satu sama lain saling mengimbangi dan melengkapi, bukan sibuk dengan dunia nya masing-masing saat didalam rumah. Jadi semisal ada konflik dikomunikasikan dengan baik sehingga tetap ada keharmonisan setelahnya bukan hanya cekcok,” ujarnya.

Baca Juga :  Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman, Berupaya Menjaga Kestabilan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan

Mengutip Al-Qur’an pada surah Ar-Rum ayat 21, Ustadz Ridho mengingatkan fondasi dari kuatnya sebuah pernikahan dalam rumah tangga adalah tujuan utama mengikat tali pernikahan dan membangun keluarga itu sendiri.

“Selain menambah keturunan tujuan utamanya adalah ibadah. Itu sebagai pembelajaran bahwa sesungguhnya pernikahan itu bisa menjadi jalan termudah mendekatkan diri kepada Allah. Kalau memang betul tujuannya adalah ibadah,” Kata Ustadz Ridho.

Diterangkannya juga bahwa jihad dari seorang suami adalah bersikap baik kepada istrinya sedangkan jihadnya seorang istri adalah ketenangan yang merekahkan senyum suaminya dalam kondisi apapun dan menyenangkan untuk dipandang.

“Maka kita proteksi rumah tangga kita dari ketidakharmonisan dengan cara memperbaiki niat kembali karena niat berumah tangga adalah untuk ibadah, nanti insya Allah akan Allah hadiahkan mawadah dan warahmah untuk sakinah yang diikhtiarkan, kemudian memperbaiki komunikasi antara pasangan suami istri, saling memahami, dan yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan empati dan bersimpati tentang akhirat,” pungkasnya.

Diiringi dengan hal tersebut, Ustadz Ridho juga menjelaskan bahwa anak-anak yang sholeh dan shalihah itu lahir dari Wanita Shalihah. Sebab wanita shalihah itu memberikan ketenangan dan kenyamanan di dalam rumah.

“Wanita shalihah yang memberikan ketenangan itu berasal dari suaminya sendiri. Sebab sebanyak apapun caci makian dari orang lain tidak akan membuat sakit hati, tetapi satu bentakan dari suami itu akan meruntuhkan semuanya. Ingat, sesuatu yang rusak itu harus segera diperbaiki, bukan diganti.,“jelasnya. (ADV)