Klik Gambar
Lampung Timur-Halopaginews.com- Stunting adalah kekurangan gizi kronis pada Baduta di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tinggi badan anak di bawah rata-rata atau pendek serta tubuhnya tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya.
Sementara Rembuk Stunting tingkat Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara yang dilaksanakan pada Hari Senin, (21/7/2024) merupakan salah satu rangkaian pra musyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun berikutnya.
Babinsa Koramil 429-08/Raman Utara Kodim 0429/Lamtim Sertu Dedi Kristanto menuturkan, Stunting tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup individu, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bangsa kita.
“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bersama-sama berkolaborasi dan menemukan solusi yang tepat dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting di desa kita”,ujarnya.
Lebih lanjut Babinsa menyampaikan rembuk stunting hari ini adalah momen yang tepat untuk mendiskusikan berbagai langkah nyata yang dapat kita ambil bersama.
“Kita perlu meningkatkan pemahaman tentang stunting dan faktor-faktor risikonya, termasuk mendengarkan para ahli dan profesional kesehatan yang akan memberikan wawasan dan pengetahuan yang berharga kepada kita semua. Selain itu, penting bagi kita untuk mengidentifikasi dan memahami penyebab stunting di desa kita secara khusus”, sambungnya.
Masih dikatakannya, tidak kalah pentingnya, adalah pentingnya kerjasama lintas sektor. Kita harus bekerja sama dengan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta untuk menghadapi tantangan ini secara komprehensif.
“Selain itu, kerjasama yang erat, kolaborasi dan partisipasi aktif antara berbagai pihak, kita akan dapat mencapai hasil yang signifikan dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting di desa kita”, pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan Rembuk Stunting, Kasi PMD Raman Utara Paimun, Kades Raman Aji Masdar, pendamping desa Sudarmin, Bidan Desa Dita Anggraeni, Ketua PKK Sri Lestari, perangkat desa serta para kader kesehatan desa Raman Aji. (Red)