Klik Gambar
Lampung Timur-Halopaginews.com- Babinsa Koramil 429-12/Batanghari Kodim 0429/Lamtim Serka Yuli Purwanto melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama masyarakat binaan Desa Balerejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (14/11/2024).
Komunikasi sosial sebagai metode adalah suatu cara yang diselenggarakan oleh satuan jajaran TNI AD yang berhubungan dengan perencanaan dan kegiatan untuk memelihara serta meningkatkan keeratan hubungan dengan segenap komponen bangsa.
Guna terwujudnya saling pengertian dan kebersamaan yang memungkinkan timbulnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi pada kepentingan bidang pertahanan negara.
Danramil 429-12/Batanghari Lettu Inf Sugiantoro menuturkan, Komunikasi sosial sebagai kemampuan Satuan teritorial dilakukan agar prajurit lebih memahami dan memiliki kemampuan komunikasi sosial sehingga dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan komponen bangsa lainnya.
“Sehingga terjalin hubungan yang harmonis dengan harapan mampu menggugah, mendorong dan membangkitkan serta mengajak seluruh komponen bangsa ikut berpartisipasi untuk kepentingan pertahanan negara”, ujarnya.
Lebih lanjut Danramil menyampaikan, melalui Komsos diharapkan terjalin hubungan emosional yang erat dan positif antara Babinsa dengan masyarakat. Sehingga prajurit dapat mencintai dan dicintai rakyat serta terbangun kesadaran bela negara dalam masyarakat guna meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Terpisah Babinsa Serka Yuli Purwanto mengungkapkan, Komsos yang dilakukan untuk bertujuan untuk semakin mempererat silaturahmi sekaligus mencari informasi dan mengetahui perkembangan situasi di wilayah binaan.
“Dengan komunikasi dan silaturahmi yang baik, saya berharap jika ada informasi terkait perkembangan situasi masyarakat jangan sungkan untuk segera melaporkan baik kepada Babinsa maupun Bhabinkamtibmas”, ujarnya.
Pada momen komsos tersebut, Serka Yuli Purwanto menghimbau kepada warga masyarakat Kecamatan Batanghari khususnya Desa Balerejo tetap menjaga Kamtibmas kondusif jelang Pilkada serentak 27 November mendatang.
“Dalam berdemokrasi beda pilihan adalah hal wajar, namun sebagai warga negara yang baik perbedaan tersebut harus tetap bersatu padu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, tegasnya. (Red)