Klik Gambar
Lampung Timur-Halopaginews.com- Danramil 429-11/Sekampung Kodim 0429/Lamtim Kapten Inf Suefdi bersama Babinsa menghadiri acara Mapak Toyo, di KBH 13 Desa Sidodadi, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Minggu (1/12/2024).
Mapak Toyo yang dalam bahasa Indonesia yang berarti “menjemput air” di awali dengan kegiatan do’a bersama sebagai wujud ucapan rasa syukur serta memohon kepada Allah SWT keselamatan dan keberhasilan bagi seluruh warga masyarakat khususnya para petani.
Selain itu, Mapak Toyo merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan untuk membuka dan membagi aliran air dalam rangka mengawali olah lahan persiapan musim tanam.
Danramil 429-11/Sekampung Kapten Inf. Suefdi berharap kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyampai pesan dan komunikasi budaya pada masyarakat bahwa budaya Indonesia sangatlah kaya akan nilai-nilai luhur.
“Sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan produksi pertanian melalui percepatan tanam dan tanam serempak yang menandai dimulainya musim tanam di Kecamatan Sekampung khususnya Desa Sidodadi”, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Danramil juga mengajak para petani untuk mendukung swasembada pangan, karena program ini bukan hanya urusan pangan semata, namun juga sarana agar masyarakat dapat merasakan kesejahteraan.
“Mari bahu membahu bersama bergotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sidodadi melalui kegiatan pertanian”, sambung Danramil.
Danramil juga menyebutkan, pihaknya siap memberikan pendampingan para petani untuk mendukung kegiatan pertanian.
“Koramil melalui para Babinsa siap memberikan pendampingan guna meningkatkan produktivitas pertanian, yang diharapkan Kecamatan Sekampung mendukung program swasembada pangan yang kita cita-citakan”,tegasnya.
Sementara Korwil PU Pengairan Sekampung Wiwin Triningsih, S.A.P menuturkan, memasuki Masa Tanam (MT I) bahwa per 1 Desember 2024 air sudah siap dialirkan ke areal persawahan petani.
“Untuk Kecamatan Sekampung Total lahan baku ada 5516 Hektar sementara untuk fungsi 3464 Hektar. Terjadinya selisih antara baku dan fungsi karena sebagian lahan masih ditanami palawija oleh para petani”, tuturnya. (*)