Ketua DPRD Metro Pimpin Hearing Pencegahan Covid-19

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Metro (HPN) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro mengadakan Hearing dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Metro Tondi M.G. Nasution di dampingi Ketua Komisi II H. Fahmi Anwar, SE dan anggota Komisi II, juga di ikuti oleh Kepala Dinas BAPPEDA Bangkit Haryo Utomo, Kepala dinas Kesehatan Erla Andrianti dan anggotanya. Namun, hearing atau dengar pendapat tidak dihadiri oleh Sekda kota Metro A. Nasir. Senin (30/03/2020).

Agenda hearing untuk berkoordinasi masalah kesiapan Pemkot Metro dan langkahnya dalam upaya pencegahan virus corona (covid-19) di Kota Metro Lampung. “Kegiatan hearing untuk menyikapi perkembangan yang ada, kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemda kota Metro beserta Kapolres dan Kodim 0411/LT beserta jajarannya yang telah melakukan kegiatan penanganan Virus Covid-19 di 14 hari pertama, dan tadi telah disampaikan ada 2 hal penting ; pertama adalah langkah apa saja yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan serta pengawasan sampai masa 14 hari kedepan, dan yang tidak kalah penting adalah penganggaran yang akan digunakan berasal dari Refocusing (penataan) anggaran dari beberapa sumber salah satunya dari dana DAK dll yang akan dianggarkan sampai bulan mei sesuai masa tanggap darurat pemerintah pusat.” ungkap Ketua DPRD kota Metro.

Baca Juga :  DPRD Metro Gelar Paripurna LKPJ TA 2020

“Kita harus siap, selain menyiapkan anggarannya, dengan memberikan insentif bagi petugas dilapangan dan kemudian kita juga harus menyiapkan imfrastrukturnya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah masyarakat harus mengikuti anjuran pemerintah agar kita terhindar dari wabah corona.” terang Tondi Nasution saat ditemui di ruang komisi 2 DPRD Kota Metro.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BAPPEDA kota Metro Bangkit Haryo Utomo menyampaikan perkembangan penanganan virus corona di kota Metro. Dia mengatakan bahwa saat ini Pemkot Metro menyiapkan Tim Gugus Tugas yang bergerak di 22 kelurahan sekota metro. Dari 22 gugus tugas tersebut memberikan sosialisasi terkait cara hidup sehat, gizi seimbang, dan serta himbauan untuk mengisolasi diri agar tidak keluar rumah, selama 14 hari pertama sampai tanggal 31 maret 2020. Dan sampai masa tanggap 14 hari berikutnya adalah membuat Pos pos pemantauan di 4/6 titik akses pintu masuk kedatangan ke kota metro.

Baca Juga :  Wakil Ketua II DPRD Metro Dukung Sarana Prasarana Teknologi Dilengkapi

“Nanti akan disediakan bilik disinfektan yang akan melakukan penyemprotkan cairan disinfektan ke mobil serta penumpangnya yang masuk ke Metro, nanti biliknya disiapkan oleh dinas kesehatan kota Metro. Dan untuk anggaran sedang dibahas terutama dinas kesehatan, bagaimana penyiapan APD, alat medis pakai habis, bahan medis yang diperlukan dan jasa medis para pejuang medis dirumah sakit.” ujarnya.

“Untuk besaran anggaran yang dianggarkan dinas kesehatan sekitar 27,23M, anggaran ini merupakan persiapan anggaran selama 14 hari kedepan tetapi anggaran ini belum fix dan masih perlu penataan apabila terjadi perpanjangan masa tanggap darurat sampai bulan mei. Sumber anggarannya adalah dari penataan realokasi DAK (Dana Alokasi Khusus) , dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), dana ID (Insentive Daerah). Dan untuk 2 orang yang telah dirawat karena ODP kemaren anggaran menjadi tanggung jawab dinas kesehatan daerah asal pasien tersebut yaitu lampung timur,” tutupnya. (Rio)

Dilaporkan oleh : Redaksi Halopaginews