Klik Gambar
Asahan (HPN) – Districk Stakeholder Meeting atau Rapat Koordinasi stakeholder unsur-unsur Pendidikan yang merupakan program Tanoto Foundation, dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kisaran. Kamis (27/02/2020).
Kegiatan ini di hadiri oleh, Kabid Pendidikan SMP, PGRI, Korwas, pengawas, dan Kemenag.
Menurut Rimbananto, sebagai Government Relation Specialist bahwa. “Tanoto Foundation telah berjalan selama 4 s/d 5 bulan di Kabupaten Asahan, dan Asahan merupakan Kabupaten terakhir setelah 3 Kabupaten lain.” ujar Rimbananto.
Masih kata Rimbanato. Adapun pembahasan dalam rapat koordinasi ini, menyampaikan tentang progres atau perkembangan program, “Apa yang sudah dilakukan dan kendala-kendala apa yang di hadapi. Untuk itu perlu di sampaikan dalam forum ini untuk dapat dapat memecahkan kendala-kendala di lapangan agar dapat teratasi,” ucapnya.
Selain itu, Aswir Purba District Coordinator Program Pintar Tanoto Foundation Kabupaten Asahan, menyampaikan bahwa program Tanoto Foundation adalah melakukan pelatihan guru-guru tingkat SD/MI dan tingkat SMP /MTS. Sekarang di SMPN 2 Kisaran masih berlangsung pelatihan guru ditingkat SMP /MTS yang bermanajemen basis Sekolah.
“Dari pelatihan guru-guru tersebut, akan di implementasikan ke sekolah masing-masing. Guru pada dasarnya akan aktif mengajar pada anak didik dan begitu sebaliknya siswa akan belajar aktif,” kata Aswir.
Ia menambahkan, bahwa program Tanoto pada tahun 2020 akan di program kan yang meliputi, rapat perencanaan SD/MI, rapat perencanaan SMP/MTS, rapat perencanaan MKKS untuk kepala sekolah dasar, pertemuan perencanaan MGMP SMP, rapat perencanaan MKKS kepala Sekolah junior, dukungan fasilitator untuk pertemuan KKG, dukungan fasilitator untuk pertemuan MGMP, pertemuan pemangku kepentingan distrik, pertemuan fasilitator distrik, penilaian fasilitator distrik, distrik showchase, lokakarya perencanaan diseminasi, dan dukungan penyebaran program ke Sekolah non mitra.
“Kepada stakeholder yang hadir saat ini untuk dapat memanfaatkan ilmu yang telah di programkan Tanoto Foundation supaya dapat di implementasi ke Sekolah dan meningkatkan proses pembelajaran,” tutup Aswir. (Bangun)