Klik Gambar
Bandar Lampung-(HPN)- Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) mengajak Kader Udara Bersih Indonesia (KUBI) untuk terus mengkampanyekan gerakan bersama menjaga udara bersih di lahan pertanian dan masyarakat umum.
Hal itu disampaikan Wagub Nunik saat membuka kegiatan Pelatihan KUBI, di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung, Senin (14/2/2022).
Pelatihan ini dilaksanakan mulai tanggal 14 – 20 Februari 2022 dengan diikuti oleh 36 peserta yang seluruhnya adalah para petani dari Provinsi Lampung dan Kalimantan Barat.
Kegiatan ini bertujuan menyiapkan petani sebagai fasilitator sekolah lapangan petani untuk pengelolaan lahan pertanian tanpa bakar mewujudkan udara bersih Indonesia.
“Karena menjaga udara tetap bersih itu adalah tanggungjawab kita bersama,” ujar Wagub Nunik.
Nunik mengatakan untuk di lahan pertanian, dalam membuang sisa tanaman atau membersihkan kayu dari lahan, ada beberapa praktik bertani yang mudah dan murah yang dapat diadopsi masyarakat tani sehingga tidak perlu membakar.
Menurutnya, praktik ini dapat membantu para petani meningkatkan pendapatan dan memperbaiki tanah termasuk tidak mencemari udara akibat asap.
“Seperti sisa panen ini bisa kita olah menjadi pupuk atau pakan ternak. Ini mungkin saat yang tepat untuk fasilitator program, yang memiliki keahlian di bidangnya dan banyak pengalaman untuk membantu,” katanya.
Untuk itu, Nunik meminta KUBI terus mengkampanyekan gerakan ini terutama kepada para petani agar terus berkomitmen terhadap pertanian yang ramah lingkungan, berkomitmen untuk menjadi petani yang lebih pro-lingkungan.
Nunik menyebutkan pemerintah juga akan terus memberikan perhatian terhadap hal ini.
“Mari kita mencegah adanya pembakaran yang bisa merusak kualitas udara. Perlu mengingatkan pada diri kita dan semua masyarakat bahwa jika kita tidak menjaga kualitas udara, pasti akan bisa merusak alam dan kesehatan kita sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan FIELD (Farmer’s Initiatives for Ecological Livelihoods, and Democracy) Indonesia Heru Setyoko mengatakan program ini ditargetkan hingga tahun 2023 dan akan melatih sekitar 18.000 petani di 240 desa, 24 Kabupaten dan 8 Provinsi.
Untuk Provinsi Lampung dan Kalimantan Barat ini sendiri menjadi pelatihan yang ke- 3 setelah (Provinsi Jambi dan Riau) serta (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah).
“Kegiatan ini bagaimana mewujudkan udara bersih di Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden yaitu bagaimana solusi untuk menata ekosistem dan upaya pencegahan kebakaran,” ujar Heru.
Heru mengatakan Kader Udara Bersih Indonesia ini diharapkan akan membantu pemerintah dalam penanggulangan kebakaran. (Red)