Klik Gambar
Lampung Timur-(HPN)- Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi menghadiri dalam rangka Acara Bersih Desa Taman Negeri, dan hiburan Pagelaran Budaya Wayang Kulit Laras Moyo Ki Dalang Joko Purwanto (Joko Edan) di Desa Taman Negeri, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, Jum’at (12/8/2022).
Tampak hadiri langsung oleh Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi, Camat Way Bungur Lusy Apriana, S.Kom, Danramil Way Bungur Kapten Inf Suefdi, diwakili Batituud Pelda Nasip, Kapolsek Way Bungur Iptu.Riki Setiawan,SH.MH, di wakili Wakapolsek Iptu.Sukaryadi, Kades Taman Negeri Sigit Susilo, Kades Se Kecamatan Way Bungur, Panitia Bersih Desa Taman Negeri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan Masyarakat Desa Taman Negeri.
Dalam sambutan Kades Taman Negeri Sigit Susilo menyampaikan terimakasih kepada bapak wakil bupati lampung timur, dan forkopimcam way bungur, serta masyarakat desa taman negeri, yang telah menyempatkan hadir dalam rangka bersih desa, selama saya menjabat 2 tahun kemarin masih dalam Pandemi Covid-19,sempat tertunda hari ini “Alhamdulillah bisa melaksanakan acara ini, “ucapnya.
“Saya merasa bangga dan apresiasi yang tinggi, kekompakan jajaran perangkat desa atas terlaksananya kegiatan bersih desa ini berkat dukungan masyarakat desa,”tuturnya.
“Semoga kehadiran Ki Dalang
akan menambah antusiasme masyarakat,
serta semaraknya acara ini.
Harapnya ke depannya desa taman negeri lebih baik dan apa lagi sudah memberikan suport dari Bapak Wakil Bupati Lampung Timur untuk membangun desa taman negeri lebih maju berkembang Lampung Timur Berjaya, “pungkasnya.
Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi, menyampaikan atas nama pemerintah daerah dan kepada seluruh masyarakat Desa Taman Negeri, saya merasa bangga dan apresiasi yang tinggi, atas terlaksananya kegiatan bersih desa ini, ” ucapnya.
“Semoga kegiatan bersih desa ini mencerminkan kehidupan penduduk Desa Taman Negeri semakin sejahtera, hidup rukun dan harmonis. Antusias dan semangat masyarakat ini akan terus hidup, terutama dalam meningkatkan semangat untuk beribadah, bekerja dan berkarya.
“Karena hari esok haruslah lebih baik dari hari ini. Demi kemajuan, kesejahteraan, dan kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dan maksimal. Kegiatan bersih desa yang kita laksanakan ini, bukan kegiatan seremonial membersihkan desa dari segala kotoran dan sampah, “tuturnya.
Namun lebih dari itu, kegiatan bersih desa
yang bisa juga disebut Ruwatan atau sedekah bumi, yang merupakan salah satu sarana untuk saling melekatkan hubungan antar warga desa,” terangnya.
Untuk itu, terus saling menumbuhkan
jiwa sosial serta rasa saling membantu,
dengan gotong-royong, yang sekarang ini di beberapa tempat telah mulai memudar.
Tentunya jika rasa sosial dan gotong-royong masih begitu tinggi, secara otomatis sebuah kondisi lingkungan akan selalu dalam keadaan sehat dan dinamis. Baik di lingkungannya yang diartikan sebagai bentuk fisik, maupun lingkungannya yang diartikan sebagai manusianya, “paparnya.
Melalui momentum ini, saya mengharapkan
seluruh elemen masyarakat Desa Taman Negeri dapat mengambil hikmah dan introspeksi. Dengan belajar dari masa lalu, kira-kira langkah dan program apa, yang perlu diperbaiki dan dikembangkan guna meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya juga berpesan agar pembangunan
yang telah dilaksanakan di desa ini dijaga dan dipelihara dengan baik, dengan kerjasama yang erat antara pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa. Saya yakin pengembangan desa, menjadi desa yang maju dan modern dapat tercapai dengan pembangunan yang berkesinambungan, “pesannya.
Memang kita akui bersama, bahwa pembangunan yang sedang kita laksanakan
banyak halangan dan rintangan. Akan tetapi apabila kita menghadapi dengan bersama-sama, semua rintangan akan dapat diatasi dan kesuksesan akan kita raih, “jelasnya.
Selanjutnya mari kita saksikan pagelaran wayang kulit. bersama Ki Dalang Joko Purwanto, Semoga kita semua yang hadir,
khususnya masyarakat Desa Taman Negeri,
mampu mengambil hikmah yang positif, “tutup Wabup Lamtim. (Eko)
