Dari Tahun 2022, Proyek Lataston di Desa Tanjung Kesuma, Terkesan Tidak Optimal Dan Belum Selesai

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Klik Gambar

Lampung Timur-(HPN)- Proyek Lataston di Desa Tanjung Kesuma, Kecamatan Purbolinggo terkesan tidak optimal, dan pengerjaannya hingga saat ini belum selesai.

Pasalnya Masyarakat Desa Tanjung Kesuma meminta Pemerintah terkait untuk meninjau Pembangunan jalan yang berada di Dusun 4 Desa Tanjung Kesuma, Kecamatan Purbolinggo, karena kondisi pengerjaan nya tidak selesai hingga Sabtu, 14 januari 2023, sedangkan bangunan yang sudah terbangun terkesan tidak maksimal karena belum di gunakan telah pecah-pecah di bagian pinggir,

Menurut GN warga Dusun 4, Desa Tanjung Kesuma, ia mendengar pembangunan jalan 430 meter, dengan rencana 180 meter rigid beton, 230 meter diaspal hot mix, masyarakat di sekitar sangat antusias dan menanti selesai nya pekerjaan itu, tetapi kami kecewa karena hingga saat ini pekerjaan belum terselesaikan dan hasil bangunan yang sudah jadi tidak maksimal atau kurang baik”, ucapnya.

Baca Juga :  Kapolres Tinjau Langsung Rikmin Awal Penerimaan Polri Di Polres Lamtim
Foto, Proyek Pembangunan Jalan Desa Tanjung Kesuma
Foto, Proyek Pembangunan Jalan Desa Tanjung Kesuma

Hingga Sabtu, 14 januari 2023, jalan tersebut belum selesai. Sepengetahuan GN, proyek pekerjaan yang memakai anggaran Pemerintah, seharusnya kelar sesuai tahun anggaran.

Masyarkat yang seharusnya telah dapat menikmati jalan yang sudah di perbarui atau di perbaiki kini kecewa karena belum tuntas nya pembangunan dan rusak nya bangunan jalan yang belum sempat terpakai,

Di tempat terpisah AR, warga lain, ia pun mempertanyakan kelamaan waktu pembangunan jalan tersebut. Ia juga menilai pekerjaan tidak standar. Warga umumnya khawatir jalan cepat rusak, padahal mereka ingin ketahanannya lama agar tetap nyaman dilewati, ” cetusnya.

Baca Juga :  Masyarakat Mulai Padati Tempat Wisata Pantai Kerang Mas

Sementara itu, Siswanto selaku aparat Desa Tanjung Kesuma, membenarkan pembangunan jalan tersebut. Dari dimulai nya pekerjaan yang seharusnya selesai pada akhir tahun 2022 kemarin hingga saat ini belum terselesaikan, 14 Januari 2023, kontraktornya baru menyelesaikan sebagian persen, sementara tahun anggaran sudah berakhir dan selain itu informasi nilai nya hampir milyaran rupiah, papan nama proyek tersebut tidak terpasang, “ujarnya.

Selain itu, Ia juga mendengar banyak protes dari warga. Namun sebagai aparat desa, mereka tidak bisa berbuat banyak, karena kewenangannya berada di tingkat pemerintahan lebih tinggi, “pungkasnya. (TIM)

Dilaporkan oleh : Redaksi Umum