Klik Gambar

Metro,Lampung-Halopaginews.com- Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bayi dan balita, Dinas Kesehatan Kota Metro mengadakan pertemuan dengan tema “Peningkatan Kapasitas Nakes tentang Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita.
”Acara ini berlangsung dalam metode hybrid, menggabungkan pertemuan online dan offline, guna memastikan akses yang lebih luas bagi para peserta di berbagai tempat.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Dr. Eko Hendro Saputra, S.T., M.Kes. Dalam sambutannya, Dr. Eko Hendro Saputra menekankan pentingnya peningkatan kapasitas para tenaga kesehatan (nakes) agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan bayi dan balita di Kota Metro.
“Melalui pertemuan ini, kami berharap dapat memperkuat pemahaman dan keterampilan nakes dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal bagi bayi dan balita, sebagai upaya untuk mewujudkan Kota Sehat yang berkelanjutan,” ujarnya Eko Hendro Saputro, Senin (28/4/25).
Dikesempatan itu, Diah Meirawati, SKM., M.Kes,Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro, juga memberikan pemaparan terkait pentingnya peran nakes dalam menjaga kesehatan bayi dan balita.
“Kegiatan ini adalah salah satu langkah nyata kami dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesehatan anak, khususnya bayi dan balita. Dengan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan,” ujar Diah.

Sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk mendukung kesehatan bayi baru lahir, kegiatan ini juga berfungsi untuk menunjang pelaksanaan program cek kesehatan gratis (CKG) yang akan dilaksanakan pada 1 Mei 2025.
Program ini bertujuan untuk melaksanakan skrining kesehatan pada bayi baru lahir, yang melibatkan pemeriksaan yang komprehensif untuk mendeteksi berbagai kondisi medis yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka.
Pemeriksaan skrining ini meliputi deteksi dini terhadap beberapa masalah kesehatan serius, termasuk gangguan pada kelenjar tiroid yang dapat memengaruhi perkembangan otak bayi, penyakit jantung bawaan yang bisa berpotensi fatal jika tidak segera ditangani, serta gangguan pada kelenjar adrenal yang dapat mempengaruhi produksi hormon.
Selain itu, skrining juga mencakup pengujian untuk mendeteksi defisiensi enzim yang dapat menyebabkan anemia, pemeriksaan pendengaran untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada bayi yang dapat menghambat perkembangan bahasa, serta pemeriksaan mata pada bayi prematur untuk mendeteksi kemungkinan kerusakan mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tenaga kesehatan dapat melaksanakan skrining dengan tepat dan efektif, sehingga dapat mendeteksi kelainan pada bayi sedini mungkin dan memberikan intervensi yang diperlukan untuk mencegah atau mengurangi dampak jangka panjang.
Pertemuan ini melibatkan berbagai peserta dari sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Metro, termasuk RSUD Ahmad Yani Metro dan puskesmas lainnya. Selain itu, pertemuan ini juga dihadiri oleh berbagai praktisi kesehatan, termasuk tenaga medis dan paramedis yang terlibat langsung dalam penanganan kesehatan anak-anak.
Dengan tema yang sangat relevan di tengah upaya besar dalam meningkatkan kualitas hidup anak di Indonesia, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat lokal.
Acara ini juga menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait implementasi praktik terbaik dalam pelayanan kesehatan anak, yang diharapkan dapat diterapkan di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Metro.
Dinas Kesehatan Kota Metro terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bayi dan balita, guna mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik di masa depan. (*)