Klik Gambar

Lampung Timur-Halopaginews.com- Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, meninjau langsung lokasi pembangunan Tanggul Penahan Tanah (TPT) di tiga desa penyangga kawasan Taman Nasional Way Kambas, Kecamatan Way Bungur, Rabu (7/5/2025).
Tinjauan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya konkret mengatasi konflik antara gajah liar dan warga desa yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Tiga desa yang dikunjungi Bupati Ela yakni Desa Tegal Ombo, Toto Projo, dan Tanjung Tirto. Di ketiga desa tersebut akan dibangun tanggul pembatas untuk mencegah keluarnya gajah dari kawasan hutan ke lahan pertanian milik warga. Pembangunan TPT ini menjadi program prioritas pemerintah daerah karena konflik manusia dan satwa telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi bagi petani.
“Pembangunan tanggul ini adalah langkah nyata agar tidak ada lagi gajah yang keluar dari hutan dan merusak lahan warga. Ini bentuk komitmen kami melindungi masyarakat desa penyangga,” ujar Bupati Ela kepada awak media usai peninjauan.
Bupati Ela turun langsung bersama Camat Way Bungur Lusi Apriana, Kapolsek Way Bungur AKP Putu Harta Jaya Utama, serta unsur Forkopimcam. Rombongan menelusuri titik-titik jalur lalu lintas gajah yang selama ini menjadi sumber konflik dengan penduduk lokal.

Berdasarkan data sementara, panjang tanggul yang akan dibangun terbagi dalam tiga wilayah: 2,6 kilometer di Desa Tegal Ombo, 2 kilometer di Desa Toto Projo, dan paling panjang 4,6 kilometer di Desa Tanjung Tirto. Pembangunan akan difokuskan di jalur-jalur yang kerap dilalui kawanan gajah saat memasuki wilayah pertanian warga.
Kepala Desa Tegal Ombo, Widodo, mengapresiasi realisasi program tersebut yang sebelumnya sempat dijanjikan Bupati Ela saat kampanye Pilkada. “Ini janji yang akhirnya ditepati. Kami sangat berharap pembangunan segera dimulai agar warga merasa aman,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Toto Projo, Hisam. Ia mengatakan bahwa konflik antara manusia dan gajah sudah sangat mengkhawatirkan. “Kalau tanggul ini terbangun, saya yakin pertanian kami bisa bangkit, masyarakat tidak lagi hidup dalam ketakutan,” tegas Hisam.
Selain mencegah konflik, pembangunan tanggul ini juga diharapkan menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan kawasan penyangga Way Kambas secara terpadu. Pemkab Lampung Timur berencana menggandeng Balai TNWK dan Kementerian LHK dalam pelaksanaan teknis proyek ini. (*)