Klik Gambar
Lampung Barat-(HPN)- Miris Siswa MA Al-Hikmah Suoh Gunakan Gudang Berukuran 4 x 4 m untuk kegiatan belajar mengajar.
Belum Memiliki Gedung, MA AL Hikmah Suoh Gunakan Gudang Untuk KBM.
Pendidikan berfungsi untuk membentuk diri yang baik dari kemampuan, keahlian, etika, dan akhlak untuk menjadikan pribadi yang lebih baik.
Pendidikan menjadi sarana untuk membekali diri dalam menghadapi dunia bermasyarakat karena dunia bukan hanya tentang pengetahuan melainkan meliputi dari sosial, etika, maupun adab.
Fasilitas pendidikan seperti gedung sekolah tentunya sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa sehingga siswa dapat merasa aman, nyaman, berkonsentrasi menyimak pelajaran yang diberikan guru, memperoleh ilmu pengetahuan bekal di masa depan.
Namun, hal tersebut berbeda dengan
MA Al-Hikmah pekon Suoh Kecamatan Bandar Negeri suoh.
Untuk ruang kelas belajar, kelas 10 sebanyak 22 siswa terpaksa harus menggunakan gudang yang berukuran 4 m x 4 m yang sangat kurang layak untuk kegiatan belajar mengajar, “ujarnya.
Saat di konfirmasi awak media Nuryanto S.Pd, kepala MA Al- Hikmah menyampaikan MA Al-Hikmah yang beralamat di Jl. Raya Sukajadi Pekon Suoh Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat Berdiri tahun 2015, sampai saat ini baru memiliki 2 Gedung untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sementara jumlah rombel ada 3 rombel.
“Keadaan gedung belajar kls 10 berjumlah 22 siswa..tidak memiliki ruang kelas khusus untuk belajar. Akhirnya siswa-siswi nya ditempatkan di gudang darurat penyimpanan sekolah,yang ukuran ruangannya tidak layak bagi siswa, “ungkap Nuryantho, Sabtu (21/01/23).
Kepercayaan masyarakat semakin meningkat untuk menitipkan anak anaknya menempuh pendidikan di MA.Al-Hikmah, oleh karena itu Nuryanto Sangat mengharapkan perhatian kepada Pemerintah Daerah Lampung Barat dalam hal ini Kantor Kementrian Agama Lampung Barat.
Kami sangat mengharapkan perhatian untuk di bangunkan nya Satu (1) Unit gedung baru guna menunjang aktifitas belajar mengajar para siswa.
“Kasihan para siswa harus belajar di lokasi yang kurang layak serta harus berhimpit-himpitan” tutupnya. (Rilis/E)